Alergi Sejak Lahir

Berhubung seumur-umur tidak pernah terserang alergi, pengetahuan saya tentang penyakit ini terbilang minim. Dulu nih, setahu saya alergi itu cuma bisa disebabkan oleh konsumsi seafood. Sepupu saya suka mengeluh bentol-bentol setelah makan udang.

Ada juga penyebabnya karena udara dingin. Saya pernah melihat seorang teman diserbu kaligata ketika kami menginap di Puncak. Dan juga, alergi jenis logam tertentu. Lagi-lagi karena mendengar pengakuan seorang teman yang pergelangan tangannya gatal-gatal setelah memakai gelang metal.

Dalam bayangan saya, reaksi alergi itu juga cuma identik dengan keluhan pada kulit yaitu gatal-gatal, titik.
Makanya saya sempat terheran-heran ketika dokter memvonis bahwa Alika (7)—putri pertama saya, sejak bayi sudah menderita alergi. Kok bisa sih, bayi kena alergi? Kan dia masih minum ASI? Kata dokter, salah satu gejala alergi Alika adalah seringnya dia kolik, yaitu menangis dalam waktu lama tanpa penyebab yang jelas.

Besar kemungkinan, dia alergi susu sapi, seafood, kacang tanah, atau jenis makanan lain yang saya santap selama memberikan ASI. Jadilah saya menuruti anjuran dokter untuk memantang jenis-jenis makanan yang berpotensi menimbulkan alergi. Ternyata benar lho, setelah saya berpantang, keluhan koliknya jadi jauh berkurang.

Nah, karena khawatir kasus kolik Alika terulang lagi, ketika Rendra (2,5) lahir, saya memutuskan untuk kembali memantang makanan selama memberikan ASI. Rendra memang tidak pernah kolik, tetapi dokter tetap menjatuhkan vonis alergi kepadanya seperti kakaknya dulu.

Kenapa bisa begitu? Kata dokter sih, jagoan kecil saya itu kemungkinan besar juga menderita alergi karena dia sering sekali mengalami serangan batuk-pilek yang sulit disembuhkan. Batuk-pilek memang penyakit yang biasa dialami anak-anak dan bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi, pada anak alergi, gejala batuk-pilek bisa muncul dua kali lipat beratnya dan terbilang lebih lama sembuhnya.

Indikasi lainnya—nah ini dia informasi yang tidak saya terima dari dokter sebelumnya; adalah permukaan lidah Rendra yang “dihiasi” bercak-bercak merah dengan tepian berwarna putih yang bentuknya seperti pulau. Kata dokter, itu pertanda bahwa sistem pencernaannya sensitif terhadap jenis-jenis makanan tertentu. Setelah saya amati lagi, ternyata bentuk lidah seperti itu juga dimiliki oleh Alika, yang dulu saya kira hanyalah jejak susu atau makanan yang baru saja disantapnya.

Si kecil Anda juga menunjukkan tanda-tanda seperti yang dialami putra-putri saya? Meski penyebabnya belum tentu sama, Mama bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai kemungkinan adanya alergi tertentu. Semoga sehat selalu, ya.

Artikel Blog Mama
Penulis: Nayu Novita
Mama dari Alika dan Rendra ini rutin menulis artikel feature, terutama seputar kesehatan dan pola asuh anak di sejumlah media. Lulusan jurusan arsitektur ini gemar mengumpulkan info dari berbagai sumber tentang kesehatan anak.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia