Anak Perlu Medical Check Up?

Bukan hanya orang dewasa atau orang tua yang perlu melakukan medical check up. Anak-anak pun, dalam kondisi tertentu atau bahkan kapan saja diperlukan, bisa melakukannya. Jika pada orang dewasa medical check up diperlukan untuk mengetahui status kesehatan secara keseluruhan, pada anak tujuannya lebih kepada memastikan ia tumbuh dan berkembang dengan baik.

Jenis pemeriksaan medical check up pada anak tentu saja berbeda dengan pemeriksaan untuk orang dewasa. Selain dilakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan, ada juga beberapa pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui status kesehatan anak.

Tapi pemeriksaan laboratorium ini pun berbeda-beda antar kelompok usia, misalnya pada bayi 0 – 1 tahun, batita (usia 1-3 tahun), usia pra sekolah, kelompok usia sekolah, dan anak remaja. Hal ini karena setiap kelompok usia memiliki risiko penyakit yang berbeda-beda.

Secara umum, inilah yang jenis pemeriksaan yang akan dilakukan pada anak:
1. Pemeriksaan fisik
Dilakukan oleh dokter spesialis anak (evaluasi tumbuh kembang) dan beberapa ditambahkan dengan spesialis mata (pemeriksaan kelainan mata dan skrining penyakit-penyakit mata) dan spesialis gigi.

2. Pemeriksaan khusus
Misalnya, tes mantoux untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis. Atau bisa juga dilakukan tes lain sesuai kondisi kesehatan anak saat itu.

3. Pemeriksaan laboratorium
Mencakup pemeriksaan hematologi, fungsi hati, fungsi ginjal, panel diabetes, profil lemak, serta urine dan feses lengkap.

Hasil medical check up ini bisa dijadikan rujukan untuk orang tua maupun tenaga medis untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan bawaan pada bayi, mendeteksi penyakit-penyakit tertentu yang diidap oleh anak (misalnya anemia), serta untuk memastikan bahwa pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan baik.

Dengan melakukan cek kesehatan secara berkala, bahkan ketika anak tidak sakit, diharapkan ia akan memiliki kesehatan prima hingga dewasa kelak.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia