Curiga Anak Alami Pelecehan Seksual?

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang menimpa seorang murid TK sebuah sekolah internasional belakangan ini meresahkan semua mama. Pertanyaan ‘bagaimana itu bisa terjadi?’ dan ‘mengapa setelah sekian lama baru ketahuan?’ memenuhi benak banyak mama.

Menurut Arist M. Sirait, ketua Komnas Perlindungan Anak, anak-anak tidak akan mudah bercerita jika dirinya mengalami pelecehan seksual. “Anak yg mengalami pelecehan seksual tidak akan pernah bercerita kepada orang lain. Karena, biasanya, anak seusia itu, sekali  diancam pelaku, tidak akan memberitahu kejadian yang menimpanya kepada orang tuanya.

Dia takut mamanya akan memarahinya. Sehingga dia memilih diam saja,” kata Arist. Karena itu, banyak kejadian, pelecehan seksual terhadap anak-anak baru ketahuan setelah sekian lama terjadi.

Arist menuturkan, ada satu hal yang bisa Anda perhatikan dan patut Anda curigai anak mengalami pelecehan seksual. Yakni, terjadi perubahan perilaku pada anak. Setiap anak yang mengalami pelecehan seksual akan menunjukkan perubahan perilaku, dan itu sebenarnya bisa dengan mudah diketahui orang tuanya. Misalnya, biasanya tidak pernah minta diantar sekolah, tapi sekarang merengek-rengek minta diantar.

Perhatikan juga tanda-tanda lainnya, seperti nilainya turun, kalau disuruh belajar sering menolak, takut bertemu orang, mimpi buruk hingga mengigau berteriak-teriak. “Semua perubahan itu harus dipahami. Jangan terkejut lalu marah-marah jika anak menunjukkan perubahan-perubahan, tapi pahami apa yang menjadi perasaan anak dan cari tahu alasan penolakan-penolakannya,” kata Arist.

Lalu, lakukan pendekatan dengan terus-menerus melakukan dialog, tapi bukan dengan gaya menginterogasi. Masuklah ke dunianya. Jika Anda mendesak terus, dia akan semakin takut bercerita dan merasa disalahkan, padahal kejadian itu sama sekali bukan kesalahannya.  (Grc)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia