Sistem Pengajaran Homeschooling

Homeschooling akan mengembalikan hak anak untuk belajar sesuai gaya belajarnya masing-masing. Apakah gaya belajarnya adalah visual (mengandalkan penglihatan), auditori (mengandalkan pendengaran), atau kinestik (lebih banyak bergerak)? Dengan menciptakan suasana belajar yang sesuai (ini juga bagian dari hak anak, ya), anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal.

Dan, di dalam homeschooling, dikenal 3 sistem pengajarannya, yakni:

- Homeschooling tunggal: Orang tualah yang mengajarkan sendiri segala sesuatunya pada anak. Pertimbangannya adalah mereka masih mampu melakukannya. Pada saat ini, cukup banyak orang tua yang sibuk. Demi anak, mereka memanggil guru yang memang professional.

- Homeschooling majemuk: Dilakukan oleh beberapa keluarga bersama-sama. Di mana anak akan belajar? Bisa di salah satu rumah, bisa juga bergiliran ke rumah masing-masing. Note: Homeschooling tunggal dan homeschooling majemuk termasuk pendidikan informal.

- Komunitas homeschooling: Ini adalah pendidikan nonformal. Jadi, ada yayasannya. Suasana belajar sangat menyenangkan sebab 1 kelas hanya berisi beberapa murid, seperti10 anak saja. Akibatnya, hubungan antara murid dengan tutornya sangat akrab dan penuh kekeluargaan.

Biasanya, anak bersekolah sebanyak 3 kali seminggu. “Tidak perlu full seminggu, sehingg anak masih mempunyai kesempatan untuk bersosialisasi di bidang yang lain. Misalnya, musik, olahraga, dll.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia