Alasan Balita Suka Benturkan Kepala

Hingga 20% bayi dan batita sering membenturkan kepala alias head banging untuk ‘tujuan’ tertentu. Umumnya, anak laki-laki yang lebih sering membenturkan kepalanya ketimbang anak perempuan. Dan, kebiasaan ini bisa terjadi saat anak berusia di atas 6 bulan, namun puncaknya pada usia 18 – 24 bulan. Meski begitu, sebagian besar batita akan berhenti melakukan kebiasaan ini pada usia 3 tahun. 

Mengapa batita suka membenturkan kepala? 

• Pertama, untuk menenangkan dan membuatnya merasa nyaman. Mereka membenturkan kepala secara ritmis saat mengantuk, terjaga di tengah malam, atau bahkan ketika tidur. Pakar perkembangan anak menyatakan, gerakan ritmis memang bisa membantu batita menenangkan dirinya. 

• Kedua, pereda rasa nyeri. Ketika kesakitan (saat tumbuh gigi atau infeksi telinga), hal ini membuat mereka merasa lebih nyaman. Mungkin saja, karena rasa sakitnya teralihkan. 

• Ketiga, frustasi. Bila batita Anda membenturkan kepala saat tantrum, sangat mungkin hal ini akibat frustasi yang mendalam. Anak mengerti banyak hal, tetapi sulit mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata. Akibatnya? Ia pun 'beraksi' dengan fisiknya. 

• Keempat, mencari perhatian. Tidak jarang, anak membentur-benturkan kepala, agar orangtua memperhatikannya. Celakanya, karena cemas, Anda pun ‘sibuk’ memperhatikan dan merayu anak agar merasa senang. Bisa saja, ia akan terus membenturkan kepala untuk memperoleh apa yang diinginkannya. (Foto: dok. Feminagroup.)


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia