Atasi Anak Mendengkur

Jika Mama curiga anak menderita sleep apnea karena sering mendengkur, sebaiknya bawa ia ke klinik gangguan tidur terdekat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan apakah penyebabnya karena anatomi (bentung rahang dan tulang wajah), atau pembengkakan amandel dan adenoid.

Bila perlu, mungkin anak juga menginap di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan saat tidur (polisomnografi). Sepanjang anak tidur, detak jantung, kadar oksigen, kerja otak, otot, dan matanya akan dimonitor. Dari pemeriksaan itu bisa diketahui apakah anak benar-benar mengalami sleep apnea atau tidak.
     
Penanganan mendengkur pada anak sedikit berbeda dengan dewasa. Pada orang dewasa, salah satu upaya pengobatan adalah dengan memasang mesin CPAP (continuous positive airway pressure)  pada saat tidur dengan tujuan mempertahankan kelancaran aliran udara saluran napas dengan memberi tekanan udara.

Namun, pada anak, mesin CPAP bukan opsi pertama. Pada anak, penyebab paling sering adalah pembesaran amadel dan adenoid. Cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis THT untuk mempertimbangkan pengangkatan ( operasi) amadel dan adenoid. Keberhasilan cara tersebut dapat menanggulangi sekitar 90% kasus ngorok dan sleep apnea. Bila cara tersebut tidak berhasil baru dipertimbangkan untuk menggunakan CPAP.

Bila Mama ingin mengurangi kebiasaan mendengkur anak, coba cara ini:
• Tidur miring.
• Tinggikan kepala dari kasur sekitar 10cm
• Jika kelebihan berat badan atau obesitas, sebaiknya atur pola makan anak dan ajak ia lebih aktif bergerak.

Klinik Gangguan Tidur di Indonesia:
Klinik ini biasanya memiliki spesialis THT dan spesialis gangguan tidur serta didukung alat-alat untuk pemeriksaan yang lengkap.
•    RSUP Dr Sadjito Yogakarta
•    RS Mitra Kemayoran Jakarta
•    RS MEDISTRA Jakarta Selatan
•    RS Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia