Atasi Tantrum pada Anak

Tantrum merupakan fase ketika anak Anda mengalami kemarahan luar biasa dengan karakteristik frustasi, dilanjutkan dengan menangis, berteriak, dan pergerakan badan yang berlebihan, termasuk melempar barang, menjatuhkan diri ke lantai, dan lain-lain.

“Jika anak sering tantrum, jangan dibiarkan. Bisa jadi anak jadi stres,” ujar Edward R. Christophersen, Ph. D., psikolog di Children’s Mercy Hospitals and clinics, di Kansas City, MO.

Lakukan tindakan ini, saat anak tantrum:

- Jangan memarahi, karena justru akan membuat dia mengulangi lagi perbuatan itu. Tapi kalau Anda diam saja, ia tidak akan berubah. Coba, duduk di samping anak, katakan padanya untuk mengambil napas dalam-dalam. Jelaskan padanya bahwa perilakunya, seperti melempar barang atau membanting tubuhnya di lantai, adalah perbuatan tidak baik.

- Sampaikan harapan Anda secara jelas, termasuk apa yang bisa ditolerir dan apa yang tidak. “Mama senang melihatmu asyik bermain, tapi kamu lebih manis kalau tidak berteriak-teriak. Cobalah memperdengarkan suaramu yang lembut pada Mama.”

- “Tantrum merupakan perbuatan saat anak tidak dapat mengontrol atau tidak bisa menenangkan dirinya sendiri, bukan fakta yang harus diterima ketika anak tidak mendapat yang ia inginkan,” kata Christophersen. “Abaikan anak Anda dan ketika dia sudah tenang, ulangi interaksi Anda secara normal seperti tidak ada yang terjadi.” (Penulis: Cheryl Pricilla Bensa/foto: dok. Feminagroup)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia