Atur Jadwal Makan Anak

Anak-anak di usia ini biasanya sudah mulai banyak makan. Ia sepertinya sering merasa lapar padahal baru saja makan besar. Kalau sudah begini, mama seringkali menolak ketika anak meminta camilannya (lagi).

Tapi namanya juga anak-anak, bukannya menyerah saat kata ‘tidak’ keluar dari mulut Anda, ia akan mulai merengek bahkan marah-marah. Anda akhirnya menyerah dan membuka kulkas sambil berpikir, “Apa mungkin ia sudah lapar lagi, ya?”

Kemungkinan jawabannya adalah, ‘ya’. “Orangtua harus segera memenuhi kebutuhan anak saat ia merasa lapar,” ujar Lisa Ipp, M.D., seorang dokter anak di Rumah Sakit Bedah Khusus, di New York. Artinya Anda dibenarkan untuk memberikan camilan­ kapan pun anak menginginkannya – sepanjang camilan tersebut bukan junk food.

Peningkatan aktivitas fisik pada anak yang tidak disertai penambahan asupan kalori yang sesuai akan memberi dampak buruk jangka panjang pada kesehatan anak. Ingat, Ma, di usia ini, ia hanya membutuhkan asupan sebanyak 1000 - 1400 kalori perhari.

Berikut trik pemberian makan maupun camilan bagi anak:
- Ajak ia mengatur jadwal menu bersama dan diskusikan makanan apa yang sehat dan mengenyangkan untuknya. Si kecil jadi tahu mana makanan yang sehat dan tidak.

- Buatlah sebuah daftar kapan saat makan utama dan kapan saatnya ngemil. Beritahu bahwa ia hanya boleh makan makanan yang disediakan di lemari Anda dan bukannya jajan dari penjaja makanan keliling.

- Batasi asupan camilan manis. Walaupun ia mungkin akan meminta makanan manis seperti cokelat,  es krim, dan biskuit di waktu-waktu tertentu, batasi asupannya dan tawarkan yogurt atau buah-buahan untuk pengganti.

- Kurangi waktunya di depan TV karena iklan makanan akan membuatnya akan lebih mudah merasa lapar.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia