Bahaya Kebanyakan Gula Bagi Anak (I)

Tahukah Ma, gula yang terlalu banyak dapat memicu gigi berlubang, masalah perilaku, kegemukan, dan diabetes. Yuk simak artikel berikut ini supaya Anda tahu lebih lagi.


Ma, karena anak-anak berbeda dalam bentuk tubuh, tingkat aktivitas, serta sifat, tidak ada takaran jumlah gula yang paling pas dalam dietnya. Pada saat yang bersamaan, bagaimana gula memainkan peran dalam berbagai masalah kesehatan bisa membantu Anda menentukan asupan yang seimbang untuk anak:

Gigi berlubang Gula sendiri tidak mengakibatkannya, tetapi memang betul gula memicu pertumbuhan bakteri penyebabnya. Jadi, sementara minum air berfluor serta teratur menggosok gigi membantu mencegah berlubangnya gigi, asupan gula yang bertubi-tubi ke dalam mulut justru meningkatkan peluang tersebut. Itulah sebabnya dokter gigi menentang kebiasaan menidurkan bayi dengan sebotol susu (itu mengandung gula susu) atau jus buah, atau membiarkan anak menyesapnya sepanjang hari.


Masalah perilaku Seabrek studi memastikan, gula tidak menyebabkan hiperaktif. Bahkan ternyata, beberapa tetes air gula (setengah sendok teh dalam 25 ml air) bisa menenangkan bayi yang rewel. Ketika gula masuk ke aliran darah dan mencapai otak, untuk sementara waktu meningkatkan kerja saraf penenang, seperti serotonin.


Ini tidak menyatakan bahwa Anda hanya berimajinasi tentang kekacauan paska kue ulang tahun. Masalahnya adalah, apa yang terjadi ketika kadar gula darah naik terlalu tinggi. Tubuh bereaksi dengan cara memproduksi sejumlah besar insulin, hormon yang menggiring gula keluar dari darah dan masuk ke sel-sel tubuh. Kadar gula darah bisa drop begitu cepatnya, sehingga anak agak gemetar atau lamban. Tidak mengherankan, kadar gula darah yang rendah bisa memicu keinginan untuk makan yang manis-manis, dimana akan menciptakan lingkaran setan antara gula yang tinggi dan rendah.


Jika anak Anda cenderung punya masalah setelah makan gula, Anda bisa mencegahnya dengan cara mengurangi jumlahnya pada satu waktu—mengatur besar porsi, mengencerkan jus buah, memilih camilan yang rendah gula—serta memastikan ia makan sesuatu yang menyehatkan bersama makan yang manis-manis itu. Protein (keju, kedelai, buncis, daging, kacang-kacangan) dan serat (buah-buahan, sayuran, whole-grain) membantu memperlambat naik turunnya kadar gula darah.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia