Biarkan Anak Bebas Pilih Mainan

Tak usah khawatir jika anak laki-laki Anda lebih senang bermain dengan boneka kakaknya daripada bermain mobil-mobilan. Bukan berarti ia akan berkembang menjadi anak yang feminin dan tidak tangguh.

Menurut beberapa ahli, memaksa anak untuk bermain hanya dengan mainan tertentu saja akan membentuk pemahaman mengenai gender yang kurang tepat pada anak.

Namun, sebenarnya  kecenderungan anak untuk menyukai mainan tertentu bukan hanya ia pelajari dari kebiasaan yang diterapkan orangtuanya (sisi nurture). Melainkan juga dari apa yang sudah ada di dalam diri mereka sejak lahir (sisi nature).

Apa yang perlu Anda lakukan dalam mendampinginya?

- Hindari memberi label pada sebuah mainan, apakah itu mainan anak perempuan atau laki-laki.

- Beri kesempatan ia mengekspolarasi berbagai mainan. Beri pemahaman seperti, “Kamu sayang boneka ini, ya? Waktu kamu bayi, mama dan papa juga sering menimang-nimang kamu seperti ini.” Jadi, ia mengasosiasikan menimang dengan rasa sayang, bukan sebagai ‘tugas’ mama.

- Biarkan ia mengikuti kata hati. “Pada dasarnya, anak laki-laki lebih menyukai mainan kendaraan daripada boneka binatang,”  ujar Christina Williams, Ph.D., seorang profesor Psikologi dan Neuroscience. Jadi, jika jagoan Anda tergila-gila pada mainan kereta apinya gara-gara menonton Thomas The Tank Engine, biarkan saja.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia