Biarkan Anak Masukkan Mainan ke Mulut

Dalam proses pertumbuhan dan stimulasi perkembangan anak, tanpa disadari, orang tua kerap melakukan beberapa kesalahan yang menghambat perkembangan anak. Salah satu contohnya adalah melarang si kecil memasukkan jari atau benda lainnya ke dalam mulut. Padahal, larangan ini bisa menghambat perkembangan psikologi si kecil, lho.  Demikian disampaikan dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, dalam seminar bertema Manajemen Tumbuh Kembang yang Tepat Hasilkan Balita Berkualitas.

Pada fase oral, yang biasanya berlangsung sejak usia 3 bulan hingga 5 tahun, sangat wajar jika si kecil sering memasukkan jari, mainan, atau berbagai benda lainnya ke dalam mulutnya. Jangan buru-buru menarik tangan si kecil dari mulutnya, Ma. Inilah tahap pematangan fungsi-fungsi organ oromotor atau motorik mulut, yang kelak berguna untuk makan, berbicara, dan segala hal yang berhubungan dengan mulut. “Jadi, biarkan anak mengeksplorasi lingkungan melalui fase oral,” kata dr. Bernie menegaskan.

Takut tangan atau benda yang masuk ke dalam mulut anak tak higienis dan menimbulkan masalah pada percernaannya? Tenang, Ma, yang perlu Anda lakukan hanyalah memperhatikan kebersihan tangan dan benda-benda yang akan dimasukkan ke mulut anak. Gunakan tisu basah yang aman (food grade) untuk membersihkan tangan dan mainannya. Pastikan juga tidak ada benda tajam yang dapat melukai si kecil.

Lalu, kapan Anda mulai harus menghentikan kebiasaan ini? Menurut dr. Bernie, ketika anak berusia 2 tahun, Anda sudah diperkenankan untuk berusaha menghentikan kebiasaan ini, misal dengan mengalihkan perhatiannya dengan memberinya finger food.



Photo : Corbis Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia