Cara Bedakan Batuk Pilek Virus atau Bakteri

Mama bisa kok membedakan mana batuk pilek karena virus atau bakteri, kok. Caranya berikut ini:

• Jika batuk pilek anak disertai dengan demam, penyebab gangguan ini adalah virus. Yang pasti, tidak ada batuk pilek yang terjadi karena bakteri.

• Sementara itu, gangguan batuk saja, memang bisa terjadi karena bakteri. Misalnya, batuk pertusis (batuk rejan, batuk 100 hari). Tetapi, anak mama, kan, sudah diimunisasi DPT, sehingga bukan jenis batuk ini yang dialaminya.

• Batuk pilek karena virus memiliki gejalanya, seperti disertai demam, kadang pupnya agak lunak atau cair, dan anak muntah-muntah (karena banyak dahak). Istilah kerennya adalah common cold (jika demamnya tidak tinggi) atau influenza (bila demamnya tinggi). Kondisi ini tidak membutuhkan dan tidak bisa diterapi dengan antibiotika. Banyak-banyaklah memberi cairan (termasuk ASI) sambil diobservasi adakah komplikasi yang menyertai.

• Kapan harus ke dokter? Kalau terjadi komplikasi, seperti sesak, biru, kejang-kejang, atau kesadaran anak menurun. Bila batuknya berkepanjangan, lebih dari 2 - 3 minggu, pikirkan penyebabnya adalah alergi. Misalnya, alergi debu, cuaca, dan lain-lain.

• Tip bagi mama, jangan panik! Jangan minta antibiotika dan observasi ada tidaknya kegawatdaruratan. Di atas usia 1 tahun, anak bakal sering sakit (tetapi sakitnya ringan!), seperti demam, batuk pilek, atau diare (dengan atau tanpa muntah). (Foto: dok. Feminagroup.)

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia