Cegah Anak Cedera Olahraga

Begitu anak Anda siap untuk ikut olahraga yang terstruktur, seperti sepakbola, berenang, atau senam, ini waktunya untuk menanamkan kebiasaan yang akan membuatnya tetap sehat sepanjang tahun-tahun aktifnya.


Terlalu banyak anak yang berakhir dengan berlatih terlalu keras, mulai dari berlatih satu keterampilan berulang kali—yang membuat sendi dan otot-otot jadi tegang—sehingga cedera gara-gara dipakai melampaui batas alias overuse injuries (biasanya sih hanya dialami orang dewasa).


Untuk mencegah hal ini, minta pelatih anak untuk menilai anak begitu mulai berolahraga. Apakah anak bersifat mendukung dan tenang (baik) atau perlu didorong-dorong dan pushy (buruk)? Tanyakan bagaimana dia tahu adanya cedera saat berolahraga. Lalu, doronglah anak Anda untuk melakukan:


• Pemanasan. Sebelum berolah tubuh, minta dia untuk melompat ala jumping jack atau berlari-lari di tempat selama lima sampai sepuluh menit.
• Peregangan. Selesai berlatih, minta anak untuk meregangkan otot-ototnya paling sedikit 30 detik.
• Cross train. Dengan kata lain, sebaiknya ia melakukan lebih dari satu aktivitas. Meski hanya berlari keliling lapangan bermain, ini akan melindungi dari overuse injuries, kata Lyle Micheli, M.D., director of sports medicine di Boston’s Children’s Hospital. 
• Tingkatkan terus. Pastikan si kecil meningkatkan latihan secara bertahap sehingga akhirnya ia benar-benar siap untuk latihan yang lebih intens pada saatnya nanti

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia