Efek Buruk Hukuman Fisik pada Anak

“Kalau sudah rewel, Anabele (3) benar-benar menjengkelkan. Ia merengek terus, tidak jelas apa maunya. Pernah suatu kali saya kehilangan kesabaran dan saya cubit kakinya sampai ia menangis. Sehabis itu saya menyesal. Apakah dampak dari cubitan saya akan membekas dalam ingatannya sampai ia besar nanti?” tanya Kesha, dari Petojo, Jakarta.

Selain menyakiti anak dan menimbulkan trauma, menghukum fisik juga dianggap tidak efektif untuk membuat anak jera. Artinya, anak mungkin berhenti rewel pada saat itu, tapi hanya karena ia takut mendengar bentakan Anda, melihat mata Anda yang melotot, dan merasakan sakitnya cubitan Anda di tubuhnya.

Bukan itu saja, tindakan Anda juga akan membuat anak menerima pesan, ia pun boleh melakukan tindakan yang sama ketika ia sedang marah. Jadi, jangan heran kalau bukannya mereda, sambil menangis ia justru bisa nekat balas mencubit atau bahkan memukul Anda.

Nah, agar emosi Anda tidak sampai harus terpancing, cobalah merespon kebutuhannya lebih cepat sebelum ia benar-benar jadi rewel. Cari tahu apakah ia lelah, lapar, tidak enak badan, atau ada sebab-sebab lain. Kalau ternyata ia tidak apa-apa tetapi sudah terlanjur rewel dan Anda sudah ingin marah, menjauhlah sejenak darinya. (Pastikan ia berada dalam keadaan aman dan ada orang lain yang tetap menjaganya, ya, Ma!). Tarik napas dalam-dalam beberapa kali, dan temui dia lagi setelah kemarahan Anda mereda.
   
Terkadang, anak rewel juga hanya karena ingin cari perhatian. Terutama di usia balita, anak memang belum bisa mengekspresikan keinginannya secara jelas. Jadi, tinggalkan sejenak kesibukan yang sedang Anda lakukan dan fokuslah terhadap dirinya. Kalau Anda bersikap tenang dan sabar, Anda akan lebih bisa membaca keinginan atau kebutuhannya meski ia belum bisa menyampaikannya secara jelas melalui kata-kata.

Baca juga: Memahami Arti Tangisan Bayi

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia