Kenapa Anak Susah Makan Saat Sakit?

Ketika anak terserang penyakit, nafsu makannya langsung menurun. Apa solusinya?

Kebanyakan sakit pada anak disebabkan infeksi virus, dan salah satu karakteristik utama infeksi virus adalah lesu, mual, dan tidak ada nafsu makan.

Kondisi ini juga dialami orang dewasa yang mengalami selesma, flu, atau gastroenteritis akut (muntah, diare). Mulut terasa pahit. Bedanya dengan anak adalah si kecil tidak bisa mengeluh dan meminta makanan atau minuman ini itu yang mungkin membuatnya agak sedikit berselera.

Anda tidak perlu cemas ketika anak menolak makan saat sakit. Saat demam, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) dan diare, yang paling dibutuhkannya adalah cairan, apapun itu. Makanan tetap ditawarkan, tetapi jangan kecil hati bila ditolak.

Lalu, jangan menganggap makan adalah mengonsumsi nasi atau makan besar lainnya saja. Tawarkan minuman segar, tetapi berkalori. Misalnya, smoothy, fruit milkshake (tetapi susunya sedikit saja. Saat sakit, makanan berlemak membuat anak semakin mual), mangga dengan es krim vanila, pudding roti applesauce, ice crust (semangka dihancurkan, campur susu sedikit, bekukan, lalu ditumbuk), cream soup, dst.

Yang pasti, penyakit virus tidak ada obatnya. Daya tahan tubuh anaklah yang akan memeranginya. Jadi, faktor waktu juga menentukan. Ketika infeksinya mereda, selera makan anak akan berangsur membaik.

Kuncinya adalah beri waktu, sabar, dan tetap amati. Selama anak tidak dehidrasi berat, belum perlu ke dokter. Kadang karena 'tekanan', dokter meresepkan 'obat nafsu makan'. Padahal, dalam dunia kedokteran, belum ada obat yang bisa meningkatkan selera makan. Teruslah berkreasi dengan minuman dan makanan segar dan lezat untuk anak.

Baca juga: Berapa porsi makanan yang tepat untuk anak?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia