Ketika Anak Terlambat Bicara

Bicara adalah ekspresi verbal suatu bahasa, yang juga mencakup artikulasinya (dasar terbentuknya suara dan kata-kata). Nah, bahasa sifatnya jauh lebih luas, karena merupakan keseluruhan sistem (sistem berekspresi dan memperoleh informasi yang sifatnya bisa dimengerti). Komunikasi bisa berlangsung secara verbal, nonverbal, dan tertulis.  Berikut tonggak perkembangannya ya, Ma:

• Awalnya, ocehan dan suara-suara diproduksi bayi. Pada usia 9 bulan, ia mulai menyatukan bunyi-bunyian, nada, dan mengucapkan “mama” dan “dada” (tanpa mengetahui artinya).

• Bayi yang selalu memperhatikan (tapi tidak memberi reaksi terhadap bunyi atau suara) harus diamati, sebab ada kemungkinan terjadi gangguan pendengaran.

• Usia 12 - 15 bulan, anak mulai meniru (membeo) dan bicara beberapa kata benda, seperti “eong” untuk kucing, “dede” untuk adik bayi, dan lainnya.

• Juga, bayi mulai memahami instruksi sederhana. Di usia 18 – 24 bulan, variasinya banyak. Sebagian besar batita menguasai sekitar 20 kata di usia 18 bulan, dan lebih dari 50 kata di usia 2 tahun.

• Di usia 2 tahun, anak mulai merangkai 2 kata untuk membentuk kalimat sederhana. Ia sudah mengenal nama beberapa obyek yang akrab dengan kesehariannya, mengenal anggota tubuhnya, dan mengikuti instruksi dua tahap (misalnya, “Tolong ambil mainannya dan berikan ke ibu ya”). Di atas usia 2 tahun, serentetan kata-kata dikuasai si anak. (Foto: dok. Feminagroup.)


 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia