Ketika anak tidak bisa mencerna roti

Ada juga anak tidak bisa mencerna gandum, barley (semacam gandum untuk membuat bir), rye (gandum hitam), dan biji-bijian padi lainnya, karena terlahir dengan kondisi genetik yang disebut celiac sprue, yakni tidak mampu memecah protein gluten dalam biji-bijian tersebut.

Kini, penelitian menunjukkan, banyak mitos-mitos yang ternyata salah seputar kondisi ini:

Jarang terjadi. Sebanyak 1 dari 100 anak bisa mengalaminya. Ini sekitar 30 kali lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.

Bayi akan melaluinya. Tidak benar. Walau banyak dokter menganggapnya sebagai mitos saja. Seringkali, gejala pertama muncul ketika bayi mulai makan sereal. Gejala-gejala klasik – kram perut, buang gas, dan diare – bisa mereda. Namun, jika tak ditangani dengan baik, gangguan ini bisa membahayakan.

Penyakit ini hanya memicu reaksi alergi. Karena anak dengan celiac sprue tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik, pertumbuhannya bisa terhambat, masa pubertas tertunda, serta timbul gangguan saraf. (Jika tidak terdiagnosis sampai dewasa, bisa menyebabkan anemia dan ketidaksuburan.)

Tidak dapat disembuhkan. Benar, tapi bisa dirawat kok. Diet bebas gluten akan membuat gejala-gejala hilang (biasanya baik juga dalam beberapa minggu), serta seringkali membiarkan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri.

Sulit untuk menghindari makanan tersebut. Benar sekali! Sulit mencoret pasta, pizza, dan roti dalam daftar menu sehari-hari. Makanya, bila mungkin, carilah makanan bebas gluten di toko-toko makanan sehat, supermarket, dan internet – dan nasi tetap oke dimakan.

Jika tubuh anak Anda lebih kecil dari teman sebayanya, atau berat badannya turun meski makannya normal, bicaralah dengan dokter anak. Bisa jadi, ia perlu diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya celiac sprue. Jika hasil tes positif, Anda harus diperiksa juga – celiac sprue diturunkan dalam keluarga dan bisa saja tidak muncul selama bertahun-tahun.

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia