Kurangi Berat Badan Anak Kegemukan

Kalau benar anak kegemukan, coba cari faktor-faktor apa saja yang mendorong berat badannya terus melonjak. Pertama, cek dulu berat badan Anda dan pasangan, karena faktor genetik juga berpengaruh. Jika orang tua overweight, anak-anaknya juga lebih besar risikonya menjadi overweight.

Bagaimana dengan pola makan anak? Apakah sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula sebagai camilan? Apakah asupan karbohidratnya (nasi, roti, mi) berlebih? Apakah anak lebih sering menghabiskan waktu di depan layar (baik layar televisi mau pun layar gadget) daripada beraktivitas fisik (seperti main kejar-kejaran, main sepeda, berlompat-lompatan)?

"Anak di bawah usia 10 tahun dan tidak ada riwayat diabetes dan hipertensi di keluarganya biasanya diterapi selama 6 bulan dengan prinsip 5-2-1-0 untuk menurunkan berat badan. Itu artinya setiap hari mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur, tidak boleh duduk lebih dari 2 jam per hari, bergerak atau aktivitas fisik minimal 1 jam tiap hari (dengan olahraga 3 kali per minggu), dan 0 berarti tidak mengonsumsi gula atau gula tambahan. Jika dijalankan dengan baik, biasanya sudah ada penurunan berat badan dalam waktu 6 bulan. Bila usia anak sudah di atas 10 tahun dan ada riwayat diabetes serta hipertensi di keluarganya, selain terapi tadi, dokter akan melakukan tes untuk mengetahui apakah penyakit tersebut sudah muncul atau belum," kata dr. Aman.

Oke, deh, anak harus menurunkan berat badannya. Lalu, bagaimana caranya membahas hal ini dengannya? Menurut Deanne Jade, tergantung usia anak. Di bawah usia 10 tahun, Anda yang menetapkan menu makan anak. Ubahlah menu dan pola makan keluarga. Doronglah agar anak menyukai makanan sehat, ajaklah terlibat dalam menyusun menu dan menyiapkan makanan sehat, serta ganti camilan manis dan gurih dengan buah-buahan manis segar.

Untuk anak yang lebih besar, sebaiknya Anda tetap menjaga kepercayaan dirinya (meski Anda memintanya untuk menurunkan berat badan!). Menasihati atau mengomeli anak untuk mengurangi makan agar langsing bisa-bisa malah berdampak negatif. Lebih baik bilang bahwa Anda khawatir soal kesehatannya, dan bukan soal bentuk atau ukuran tubuhnya.

"Menyangkal bahwa ia punya masalah berat badan juga sebaiknya tidak Anda lakukan, karena akan mengirimkan pesan bahwa tidak apa-apa mengabaikan kesehatan. Yang paling baik adalah mengubah menu dan pola makan seluruh keluarga menjadi lebih sehat serta meluangkan waktu untuk beraktivitas fisik atau olahraga bersama," saran Deanne Jade.

Anda bukan penggemar olahraga? Hmmm... coba paksakan diri demi anak. Anak lebih mau mencoba aktivitas fisik atau olahraga yang juga dilakukan orang tuanya. Coba, deh, bersepeda bersama, berenang bersama si kecil, main bola, kejar-kejaran, berkebun, atau sekadar mengajaknya jalan kaki keliling kompleks perumahan. Ini bisa sekaligus jadi acara bonding keluarga, Ma!

Jangan lupa, batasi screen time anak, baik menonton TV, main video games, main komputer, atau asyik dengan gadget. Sebagai gantinya, ajak ia aktif bermain dan bergerak. Ini bukan berarti anak tidak boleh menonton TV atau main video games, lho. Hanya saja, jadikan screen time sebagai 'aktivitas spesial' dan bukan aktivitas rutin anak.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia