Latih Balita Bicara Sesuai Usia

Ajaib! Si kecil mulai menyampaikan segala macam hal yang ada di benaknya melalui bahasa. Menurut psikolog anak Alzena Masykouri M.Psi. dari lembaga psikologi KANCIL, salah satu aspek perkembangan manusia adalah perkembangan bahasa. Termasuk di dalamnya adalah berbicara dan berkomunikasi.

Bagi Anda yang sudah mampu berbicara dengan baik, kemampuan ini mungkin terdengar sepele. Namun, ada tahapan yang harus si kecil lalui hingga akhirnya ia dapat berkomunikasi dengan baik, lho! Tentunya dukungan dari mama dan papa serta lingkungan sekitar diperlukan untuk menstimuli perkembangan bicara si kecil sesuai usianya. Yuk, cari tahu tahapan yang akan si kecil lalui, dan bantu ia untuk mengembangkan kemampuan bicaranya:

Usia 12 – 18 bulan
Si kecil bukan bayi lagi! Memasuki masa balita, kemampuan berbicara dan berbahasa si kecil pun berkembang. Ia sudah dapat mengenali benda-benda dan anggota keluarganya. Ia juga sudah bisa menunjuka anggota tubuhnya, mengikuti instruksi sederhana, meniru bunyi yang ia kenal, mengulangi kata yang ia dengar, memeprhatikan ketika diajak bicara, dan mengucap kata sederhana seperti ‘hai’ atau ‘dada’ saat bertemu dan berpisah orang lain.

Kembangkan kemampuan bicaranya! Sebagai panutan si kecil dalam berbicara, cobalah untuk tidak menggunakan bahasa bayi. Berbicaralah dengan gaya bicara biasa dengan lafal yang jelas. Ajak si kecil berkomunikasi dengan cara bercerita, bernyanyi, atau mengobrol. Si kecil juga dapat diajak membaca buku cerita dan dibantu membuat cerita dengan cara menyebutkan gambar dan aktivitasnya.

Ia juga sudah paham diberi instruksi. Maka coba minta ia melakukan hal yang sama, yaitu mengungkapkan keinginannya dengan bahasa. Jika ia hanya menggunakan bahasa tubuh, minta ia untuk mengucapkan keinginannya. Misalnya, saat ia menunjuk gelas minumnya, coba tanya “kamu mau minum, nak?”. Agar ia tahu kata apa yang harus ia sebutkan saat lain kali meminta minum.

Usia 18 – 24 bulan
Di usia ini, biasanya anak sudah memahami banyak kata. Ada kesenangan baru yang ia tunjukkan, yaitu mengulang kata-kata baru yang ia denar. Ia pun berusaha berbicara dan mengoceh secara intensif. Beberapa anak sudah mampu mengucap kalimat dengan dua kata seperti ‘mobil pergi’ atau ‘mau makan’. Kemampuan bernyanyinya pun semakin baik.
Kembangkan kemampuan bicaranya!

Teruslah bicara dengannya. Ajak ia membaca buku cerita dan mengobrol mengenai aktivitas sehari-hari terus-menerus. Biasakan untuk berbicara dengan bahasa yang benar dan minta anak mengulang kata-kata dengan tepat. Anda juga bisa melatih si kecil bicara dengan member pertanyaan kepada si kecil saat acara membaca buku bersama.

Usia 2 – 3 tahun
Rata-rata anak usia 2 – 3 tahun sudah menguasai 500 kata. Ia sudah dapat mengucapkan kalimat yang terdiri atas 2 – 3 kata. Ia dapat menyebutkan banyak nama benda, mengikuti instruksi, dan bernyanyi sempurna. Ia hamper menguasai seluruh kemampuan dasar berbicara dan berbahasa.

Kembangkan kemampuan bicaranya! Tetaplah bebricara, membacakan buku cerita, dan bernyanyi bersama. Kini anak Anda sudah dapat menjadi teman mengobrol yang asyik. Bermain telepon-teleponan juga akan membantu si kecil untuk meningkatkan kemampuan bicaranya. Latih juga ia untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik.

Usia 3 – 4 tahun
Kemampuan berbicara dan berbahasa si kecil nyaris sempurna. Ia sudah mampu menggunakan kata-kata yang menunjukkan arah, menggunakan kalimat dengan 3 – 5 kata, senang bercerita dan mendengarkan cerita, juga mulai mengenal warna. Di usia ini, si kecil menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam memahami dan mengekspresikan diri dengan menggunakan bahasa.

Kembangkan kemampuan bicaranya! Orang tua harus melibatkan anak dalam setiap aktivitas berbahasa. Minta ia untuk bercerita mengenai pengalamannya dan bantu ia untuk dapat menggunakan kata waktu dengan tepat. Informasi yang berkaitan dengan diri pun sudah dapat diajarkan seperti alamat rumah, nomor telepon, dan instruksi yang akan membantunya untuk merasa aman bila terpisah dari keluarga. Tidak perlu khawatir pula bila si kecil mengejutkan Anda dengan menggunakan kata-kata yang dilarang.

Dia sedang senang menguji dan memperhatikan ekspresi Anda. Tetap tenang dan sampaikan bahwa kata-kata tersebut tidak baik diucapkan. Nikmati masa-masa ini, Ma. Kini si kecil sudah mengerti ‘bercanda’ dan berlatih membuat orang lain senang dengan menggunakan kemampuannya untuk berbicara dan berbahasa. (Gita R. Chandra/Foto:dok Feminagroup)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia