Libatkan Anak Memilih Menu Makanan

Waktu makan akan berjalan mulus jika Anda melibatkan anak-anak memilih makanannya sendiri.


Biarkan ia membantu memilihkan makanan. Tapi, daripada bertanya, ”Masak sayur apa malam ini?” lebih baik Anda bertanya ”Mau buncis atau brokoli?” Anda menawarkan pilihan tanpa memberinya kendali penuh.


Bagi-bagi tugas di dapur, juga. Anak Anda mungkin tak suka makan paprika hijau yang ditaruh di atas piringnya. Tetapi, kalau itu disajikan sebagai topping bersama jagung manis atau tomat di atas pizza buatan sendiri, bisa jadi ia agak tertarik untuk mencoba. 


Arimbi, ibu dari Indita (14 tahun), Nanistya (sembilan tahun), Gianti (tujuh tahun), serta Atari (empat tahun), terkejut juga mengetahui anak-anaknya ingin memasak. “Biasanya sih, dimulai dengan pertanyaan, seperti masak apa atau bahan apa yang sedang dipotong. Dari sini, barulah timbul keinginan untuk membantu. Mula-mula Nanistya mengambilkan ini-itu. Eh, Gianti dan Atari tak malah kalah dan ikut nimbrung. Heboh banget,” katanya. 


Sebagai ibu, umumnya, Anda berperan sebagai chef keluarga sekaligus ahli nutrisi. Tetapi, Anda tak perlu kaku-kaku amat dalam mengukur asupan vitamin atau mengecek satu per satu kelompok makanan dalam menu harian. Sebab, membiasakan makan malam bersama atau melibatkan anak saat menyiapkan makan siang, bahkan hal-hal yang sifatnya sederhana, bisa membuat perbedaan yang sangat besar. Coba deh!

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia