Lindungi Anak dari Tuberkulosis

Penyakit Tuberkulosis (TB) bisa disembuhkan. TB bisa sembuh karena obatnya sudah ada sejak lama. Tentu saja, dengan catatan, terapi dilaksanakan dengan disiplin dan semua instruksi dokter dipatuhi. Bukan apa-apa, terapi TB cukup lama (6-9 bulan) dan orang sering tidak patuh. Akibatnya, penyakit tidak teratasi dengan tuntas.

Kuman TB ditularkan melalui droplet infection (partikel kecil yang keluar saat pasien TB batuk atau bersin). Penularannya tidak semudah yang sering orang duga. Berpapasan, berjabatan tangan, ngobrol, serta makan dan minum bersama tidak membuat kuman ditularkan. Penularan TB terjadi melalui kontak erat dalam jangka waktu cukup lama.

Bagaimana bisa salah satu anggota keluarga menderita TB. Inilah yang perlu Anda perhatikan agar anak tidak tertular TB:

1. Apakah anak sering melakukan kontak erat dengan penderita TB?
Misalnya, sering bermain bersama, digendong, dipeluk? Kalau tidak, rasanya Anda tak perlu terlalu cemas.

2. Apakah penderita TB menjalankan terapi pengobatannya secara teratur dan disiplin, atau bahkan sudah selesai terapi?
Ini yang sangat penting. Ketika seseorang menderita TB, sesudah 2 minggu menjalani pengobatan ia sudah tidak lagi menulari lingkungannya.

3.Anak Anda sudah diimunisasi BCG?
Imunisasi BCG akan melindunginya dari kemungkinan terkena TB berat, yaitu TB di selaput otak dan TB menyeluruh di paru.

4.Bagaimana status pengobatan penderita TB?
Jangan ragu bertanya akan hal ini pada penderita TB. Bila semuanya sudah ia laksanakan sesuai aturan, Anda tidak perlu cemas dan mengisolasinya.

5.Anda masih ragu apakah anak tertular atau tidak?

Tanyakan pada dokter anak Anda. Apakah anak perlu di-screening dengan menjalani pemeriksaan yang disebut tes Mantoux? Ini untuk memastikan apakah anak bebas dari TB atau tidak.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia