Memanjakan Anak Tak Selamanya Buruk

Anda pasti setuju bahwa sayang bukan berarti harus selalu menuruti apa yang diminta atau diinginkan anak. Bisa-bisa, anak malah akan tumbuh menjadi pribadi yang manja. Menurut Eileen Hayes dalam bukunya Practical Parenting: Tantrums, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif (serba boleh!) akan tumbuh menjadi anak-anak yang tidak mandiri, tidak bisa memecahkan masalah dan tidak bertanggung jawab terhadap tingkah laku mereka sendiri.

Tapi, kali ini, marilah kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. Pada kakek dan nenek, misalnya, mereka cenderung lebih menuruti keinginan anak dibanding kita, orang tuanya. Alasannya mungkin beragam, tapi mayoritas karena kakek dan nenek ingin menyenangkan dan membahagiakan cucunya (iya, apa pun caranya!).

Coba, deh, Anda perhatikan, ketika diberi makanan kesukaannya, atau mainan baru, apa reaksi anak? Pasti senang, tertawa, atau setidaknya tersenyum manis. Iya, kan? Momen itulah yang ingin didapat oleh para kakek dan nenek, tanpa peduli dampak lainnya di depan, seperti efek anak menjadi manja, dsb. Hmm, apakah Anda tak ingin mendapat senyum manis penuh terima kasih ini, Ma? Kalau ya, tak ada salahnya jika cara para kakek ini kita tiru. Iya, memanjakan anak, tak selamanya merupakan sebuah dosa, kok!

Kadang, sebagai orang tua, Anda mungkin lebih fokus pada usaha membentuk anak yang mandiri, disiplin, percaya diri, cerdas, dan sebagainya, dan sebagainya. Anda memastikan agar anak Anda dirawat dengan baik, mendapat pendidikan, makanan, pakaian, buku dan kebutuhan lainnya. Ya, tentu saja Anda pernah membelikan anak Anda mainan, permen dan cokelat, atau mengajaknya ke restoran fast food. Tapi, selalu ada pesan dan syarat di balik pemberian tersebut. “Mainan ini mahal, jadi kamu harus merawatnya baik-baik, ya!” Atau, “Jangan lupa sikat gigi setelah makan permen.”

Kesenangan mendapat sesuatu yang disukai seperti berkurang setengahnya setelah mendengar sederet ultimatum dari Anda. Sedangkan kakek? Kakek tak peduli bahwa mainan yang dibelikannya terlalu cepat rusak, malah berkata kalau ia akan membelikannya lagi. Nenek juga hampir tak pernah cerewet soal urusan menggosok gigi.

Anak-anak belum bisa berpikir jauh bahwa penolakan Anda disebabkan karena Anda begitu mencintainya dan ingin membentuknya menjadi pribadi yang tangguh dan tidak manja. Yang ia tahu, ia mendapat mainan kesukaannya, bebas makan makanan favoritnya sampai kenyang, dan ia bahagia. Jadi, jangan pernah takut untuk memanjakannya, Ma. Selain membuatnya bahagia, Anda pun akan mendapat bonus berupa senyum termanis tanda terima kasih darinya.

Selain itu, ada bonus tambahan, lho. Anak yang terbiasa mengutarakan keinginannya (meminta) akan tumbuh menjadi anak yang terampil secara sosial. Contohnya, ketika di kelas ia kehabisan kertas warna untuk melipat, ia tak akan malu mengangkat tangan untuk meminta kertas warna pada gurunya. Jadi, jangan memarahi anak ketika ia meminta sesuatu dari Anda, ya, Ma.

Foto: Getty Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia