Menghadapi Anak Cuek

Riana, mama dari seorang putri yang tinggal di Bintaro, bingung bukan kepalang menghadapi kelakuan anaknya, Ola. ”Dulu Ola selalu menurut ketika saya mengajaknya membereskan mainan bersama-sama. Kenapa sekarang saya seperti bicara dengan tembok, ya, setiap kali menyuruhnya mengerjakan sesuatu? Masak, sih, dia sudah bisa berlagak cuek begitu?” keluh Riana.

Menurut Roni Leiderman, Dekan di Family Center, Nova Southeastern University di Florida, Amerika, ”Semakin lama, keinginan anak-anak prasekolah untuk bisa mandiri membuat mereka
menyortir hal-hal yang tidak ingin didengarnya. Jadi tak perlu tersinggung bila anak terkesan cuek ketika diajak bicara. Tapi tentu saja, jangan sampai keahlian baru ini berkembang menjadi kebiasaan,” ujarnya. Caranya adalah:

- Jelas dan realistis. Berikan instruksi secara spesifik dan pastikan anak mampu melakukannya. Jangan hanya bilang, “Bereskan kamar ya, Nak!”, tetapi persempit dengan ”Tolong simpan sepatu di rak sepatu, ya.”

- Perintah sederhana. Anak prasekolah belum mampu mencerna perintah yang bentuknya rumit, seperti ”Tolong bawakan buku Papa yang warnanya merah, di sebelah ayunan adek, ya.” Banyak pesan dalam satu waktu bisa membingungkan si kecil dan akhirnya memilih mengacuhkan Anda.

- Penuhi perintah Anda sendiri. Setelah mengajak si kecil pulang dari taman—yang pura-pura tak didengar olehnya, beri jeda waktu beberapa menit, kemudian gandeng dia pulang. Sama saja ketika Anda menyuruhnya turun dari tangga—dan lagi-lagi dia pasang tampang cuek, boponglah tubuhnya menuruni tangga.

- Berikan motivasi. Semua orang tua pasti pernah tergoda untuk berkata, ”Karena Mama bilang begitu,” ketika anak bertanya kenapa Anda menyuruhnya melakukan sesuatu. Padahal, cara itu tidak efektif membuatnya mendengarkan—apalagi memenuhi, perintah Anda di lain waktu. Bangun motivasi anak dengan memberi pujian setiap kali dia memenuhi permintaan Anda.

- Beri pengertian. Coba bayangkan Anda diminta lekas-lekas bangkit ketika sedang asyik membaca novel yang seru. Malas rasanya, kan? Begitu juga si kecil yang tengah asyik bermain. Karenanya, jangan berikan perintah dadakan dan selalu beri peringatan berapa menit lagi anak harus menghentikan kegiatannya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia