Merespon Ekspresi Anak

"Mama...!!!” Itulah sambutan Karin (1,5) saat mamanya pulang dari kantor. Ciuman pun mendarat di pipi mama, sehingga pipinya sedikit basah. “Wah, anak mama riang sekali hari ini. Ada kabar gembira untuk mama hari ini?” sapa Niken, dari Jatiwaringin, Bekasi.

Setelah hampir berusia dua tahun, anak memang lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaan, terlebih pada orang-orang terdekatnya. Ia tak akan ragu memeluk papa, merangkul kakak, atau mencium mama sebagai bentuk ekspresi kasih sayang. Ia juga sudah lebih terbuka dan tak ragu mencium pipi nenek ketika bertemu, atau melompat ke pelukan kakek untuk minta dipangku.

Dengan teman-temannya pun, ia sudah bisa menunjukkan perhatian melalui menggandeng, bersalaman, berpegangan tangan, atau bermain bersama. Meski masih sangat egosentris, anak sudah mulai terlihat nyaman saat melakukan kegiatan tertentu bersama teman-teman sebaya. Kadang-kadang ia bisa saja tiba-tiba mengizinkan mainannya dipinjam oleh si teman, atau membiarkan temannya ikut bermain bersama.

Sebagai bentuk dukungan, berikan contoh dengan memperlihatkan ekspresi
afeksi yang tepat, Ma. Mulai dari ekspresi mimik wajah, perilaku, maupun ekspresi verbal melalui kata-kata yang terucap.

Eskpresi verbal untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang sekaligus akan memperlancar kemampuan bicaranya. Jadi, ketika ia memeluk Anda, katakan padanya, “Karin sayang Mama, ya?” Lain kali, sambil memeluk Anda, dialah yang akan mengatakan, “Karin sayang Mama!” Tak perlu terkejut pula kalau suatu hari ia akan membuat nenek sangat terharu dengan mengatakan, “Nenek baik, deh. Aku sayang Nenek!”

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia