Mungkinkah Anak Campak Lebih dari 1 Kali?

Tanya: Mengapa si 4 tahun saya bisa terkena campak sampai lebih dari 3 kali? Haruskah dia diimunisasi lagi?

dr. Purnamawati S. Pujiarto, Sp.AK,MMPed, menjawab:
Agak sulit menanggapi riwayat campak yang terjadi hingga 3 kali. Mengapa? Pertama, umumnya, campak hanya terjadi sekali seumur hidup, karena pasca campak anak sudah memiliki antibodi. Kedua, Anda tidak menyebutkan gejala dan keluhan saat anak didiagnosis menderita campak.

Demam dan munculnya ruam merah bukan monopoli campak. Hampir semua infeksi virus bisa menimbulkan ruam merah di kulit. Campak memiliki gejala yang khas, yakni anak lesu tak bergairah dan kehilangan nafsu makan. Lalu, ia demam tinggi dengan batuk berdahak, diare, serta mata merah dan mengeluarkan banyak kotoran.

Hari ketiga, anak demam tinggi, dan ruam mulai bermunculan. Mula-mula di belakang telinga dan muka, lalu menjalar ke bagian tubuh lainnya. Semakin hari ruam akan semakin tua warnanya, serta baru lenyap sesudah 1 minggu.

Mungkinkah anak mengalami gangguan lain? Jika ia menderita rubella (campak Jerman), biasanya demamnya tidak tinggi, kelenjar getah bening leher membesar, dan muncul ruam saat demam tak tinggi tersebut.

Juga, ruamnya lebih kecil dan berwarna lebih muda ketimbang ruam campak. Bila roseola (penyakit yang disebabkan virus herpes tipe 6 dan tidak berbahaya) yang dideritanya, umumnya mengenai anak sampai usia 3 tahun. Demamnya tinggi, lalu sesudah hari ketiga demam turun. Saat tak demam inilah, baru muncul ruam.

Kesimpulan: Besar kemungkinan, anak Anda tidak menderita campak sampai 3 kali. Haruskah ia memperoleh imunisasi ulangan? Campak atau bukan yang dialami anak, ia  perlu diberi ulangan MMR untuk meningkatkan antibodi terhadap ketiga penyakit, yaitu measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia