Olahraga Bagi Anak Penyandang Autis

Anak penyandang autis memang memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan melakukan interaksi sosial. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi anak autis untuk berolahraga, bahkan ikut dalam tim olahraga.

Bagi anak yang menyandang autis, lebih baik pilih olahraga individual yang gerakan-gerakannya mudah ditiru. Jika sudah lebih mantap dan terbiasa, anak autis juga dapat berpartisipasi dalam tim olahraga yang berdasarkan pada performa individual.

Nah, di bawah ini ada beberapa olahraga yang cocok untuk anak penyandang autis:

1.    Berenang termasuk olahraga individual yang gerakannya sederhana, mudah ditiru dan berulang-ulang, cocok dengan gaya belajar anak autis. Bila dilatih dengan intens dan diberi contoh, mereka bisa menguasai gaya dasar renang dengan baik. Tidak mustahil juga anak penyandang autis dapat berpartisipasi dalam tim renang estafet. Meski ini olahraga tim, namun tiap peserta estafet bertanding secara individual.

2.    Olahraga di trek tidak terlalu banyak membutuhkan kemampuan komunikasi verbal sehingga cocok bagi anak penyandang autis.

3.    Bowling dapat menjadi pilihan olahraga bagi anak autis karena memiliki manfaat dan menyenangkan untuk si kecil. Olahraga ini tipenya repetisi dan cocok dengan anak autis yang dapat tumbuh dengan baik di dalam lingkungan yang dapat ia prediksi. Karena itu, olahraga dengan pola rutinitas yang konsisten dan mengenal repetisi baik untuk mereka.

4.    Berkuda, bukan hanya untuk tujuan berolahraga, ternyata berkuda juga dapat dijadikan sebagai terapi untuk anak autis karena menurut beberapa info, anak autis lebih mudah berkomunikasi dengan binatang daripada manusia.

5.    Hiking merupakan olahraga yang baik untuk melatih tubuh sekaligus menikmati alam. Pada anak penyandang autis, ia juga bisa meraih manfaat tadi tanpa adanya tekanan komunikasi sosial yang intens.

Sebagai catatan, anak penyandang autis tidak disarankan ikut olahraga beladiri yang melibatkan kontak fisik. Karena keterbatasan empati dan ketrampilan sosialnya, anak autis dikhawatirkan dapat mencederai diri sendiri atau orang lain.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia