Tiga anak saja heboh

Denis, 4 tahun, senang sekali kalau ada temannya yang datang ke rumah untuk bermain. Sesekali, mamanya Tiara, mengundang dua temannya untuk main bersama. Sayangnya, bukannya jadi asyik main bersama, yang sering terjadi justru keributan. “Salah satu temannya malah ditinggal sendirian, dan kalau saya ajak untuk berbaur kembali, yang lain malah menyingkir. Aduh repot, deh,” kata Tiara.

Anak prasekolah memang sering susah untuk main bertiga. Begitulah menurut Adelaide Robb, M.D., dari Children’s National Medical Center, di Washington. Situasi tak nyaman ini terutama terasa pada anak-anak perempuan. Maklum, mereka banyak bermain peran, sehingga membutuhkan interaksi interpersonal. “Sebetulnya anak laki-laki pun mengalami masalah yang sama. Tapi tidak terlalu kelihatan karena mereka sibuk berlari, atau menendang bola daripada bersosialisasi,” kata Dr. Robb. 

Situasi mungkin baru akan lebih menyenangkan ketika anak-anak ini sudah memasuki usia sekolah dasar. Sebelum itu, perhatikan tip berikut:

  • Main berdua saja, atau sekaligus berempat. Jumlah genap akan memperkecil kemungkinan salah satu anak ‘ditinggalkan’ oleh teman yang lain.
  • Sejumlah kegiatan ternyata lebih pas. Kalau terpaksa main bertiga, sibukkan mereka dengan kartu, karton-karton, atau bikin prakarya.
  • Siap jadi penyelamat. Alihkan mereka pada kegiatan lain kalau terlihat mulai ada keributan, atau jadilah teman ke-4 agar porsi jadi seimbang.
 
PAR 0108

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia