Trik Atasi 4 Hambatan Tidur

Ini beberapa trik untuk mengatasi 4 hambatan tidur anak Anda.


Menunda-nunda waktu tidur

“Ma, boleh ya minum sekali lagi, diceritain lagi, dipeluk lagi…”

Arti: Anak-anak (terutama si prasekolah) merasa bahwa ia bisa mendapatkan apapun yang diinginkan. Dan anak macam apa yang tidak suka dipeluk-peluk sebelum tidur?


Yang harus dilakukan: Berikan token atau karcis yang bisa ditukarkan dengan satu hadiah ekstra setelah ia naik tempat tidur (selain makanan), kata Ari Brown, M.D., dokter anak di Austin, Texas. Tapi, jelaskan pada si kecil bahwa setelah token ditukarkan, itu saatnya untuk mematikan lampu alias bobok.


Mimpi buruk

Anak Anda terbangun gara-gara ketakutan dan ingin Anda memeluknya. 

Arti: Mimpi buruk bisa terjadi di usia berapapun, terutama bila anak kecapaian. Kondisi seperti ini membuatnya jadi lebih sulit mengatur emosi. Masalahnya, menumpuknya efek dari kurang tidur bisa menyebabkan mimpi buruk, yang pada akhirnya mengganggu siklus tidur si kecil.


Yang harus dilakukan: Periksa kamarnya untuk menunjukkan kalau tak ada yang perlu ditakutkan, dan temani anak selama beberapa menit. Besoknya, bantulah dia dengan cara melakukan hal-hal yang menyenangkan. Dengan begitu, ia akan memahami bahwa mimpi buruk tidak selamanya akan berakhir buruk juga. 


Teror di malam hari

Jeritan ketakutan dan kakunya badan membuat anak Anda seperti kerasukan.

Arti: Tidak seorangpun tahu secara persis penyebab teror-teror di malam hari. Akan tetapi, ada kecenderungan diturunkan dalam keluarga dan biasanya terjadi pada sepertiga pertama dari malam, selama deep sleep.


Yang harus dilakukan: Karena anak tetap tertidur selama terjadinya mimpi, jangan dibangunkan. Temani sampai ia tenang lagi (umumnya sih tidak lebih dari 5 menit). Repotnya nih, jika teror terjadi setiap malam, kualitas tidurnya bisa-bisa terpengaruh. Apa jalan keluarnya? Bangunkan si kecil kira-kira 30 menit sebelum “serangan” teror (cenderung muncul pada waktu yang sama). Cara ini biasanya cukup ampuh, bahkan masalah teratasi dalam waktu seminggu.


Sleep apnea 

Anak mendengkur keras-keras atau ada jeda saat bernapas jeda saat tidur.

Arti: Bila ia berusia di bawah 7 tahun, amandelnya mungkin saja membesar. Pada anak-anak yang lebih besar, sering dikaitkan dengan obesitas. Apapun penyebabnya, ini jelas-jelas menunjukkan kalau tidur si kecil tidak cukup nyenyak.


Yang harus dilakukan: Rekam suara dengkuran anak untuk dokter anak Anda. Bisa jadi, ia menyarankan dilakukan operasi pengangkatan amandel atau perlu dirancang program penurunan berat badan.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia