Bahasa Tubuh Bayi

Tak sepatah kata pun keluar dari mulut mungil bayi Anda. Padahal, kemauannya banyak sekali. Ya, bayi memang punya cara sendiri untuk memberitahu apa yang sedang dia alami.  

"Kristin bukan anak pertama saya. Meski begitu, ini bukan berarti saya sudah mahir mengasuhnya. Untungnya, dia bukan jenis bayi pemarah yang sering menangis. Itu sebabnya, saat dia menangis hampir selama 15 menit tanpa berhenti, saya benar-benar panik.Saya intip popoknya kering. Tubuhnya tidak basah karena keringat. Lalu, apa, ya? Karena tidak tega mendengar tangisnya, saya segera menggendongnya di atas bahu. Tiba-tiba, dia bersendawa! Setelah itu, berhentilah tangisnya.Ternyata, hanya itu yang dia butuhkan.Kok, saya tidak tahu? Mungkin dia sudah memberi sinyal, tetapi sayalah yang tidak paham. Setelah melalui seabrek trial and error, akhirnya saya semakin paham bahwa gerak tubuh bayi memberi pesan yang harus segera ditanggapi," Cerita Imma, Mama dari Jakarta.
 
Cepat atau lambat, para mama akan tahu, kok, kebutuhan bayinya. Mungkin dari suara tangisnya, gerakan kepala, tangan, kaki, atau tubuhnya. Kapan terakhir bayi Anda menangis sambil meringkuk atau mengangkat perutnya? Mungkin Anda masih ingat, dan kala itu hati merasa miris, sadar bahwa bayi yang Anda cintai sedang kesakitan tapi Anda tidak tahu harus berbuat apa.

Betul bahwa bayi memang berbicara lewat bahasa tubuhnya. Riset tentang hal ini sudah ada sejak tahun 2000. Bahkan, pada tahun 2001 sudah ada buku yang berjudul The Secret of Baby Whisperer. Dalam buku ini, Tracy Hogg menulis bahwa  bayi selalu mencoba untuk ‘berbicara’ sebelum menangis. Dia sudah memberi tanda,  berupa gerakan, apakah itu tangan, kaki, atau kepala.Ketika para mama tidak paham tanda-tanda yang diberikan, ia pun ‘berteriak’ dengan tangisannya.

Berikutnya, tahun 2005, terbit buku  berjudul The Secret Language of Babies: The Body Language of Little Body yang ditulis oleh Sally Kiester. Empat tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, muncul lagi buku berjudul Baby and Toddler Body Language Phrasebook yang ditulis oleh Emma Howard.

Karena sudah banyak riset dan buku tentang bahasa tubuh bayi, tak ada alasan bagi mama untuk tidak belajar memahami bahasa tubuhnya. Bacalah bayi Anda seperti Anda membaca buku, Ma! Perlahan dan penuh kesabaran, Anda akan menjadi pintar dan tepat menanggapi bahasa tubuh bayi. Persiapkan pancaindra Anda untuk memahami pesannya, dan tak perlu menunggu sampai bayi menangis.

Baca arti bahasa tubuh bayi di artikel berikutnya ya, Ma.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia