Bayi Belajar Soal Perasaan (2)

3 hingga 6 bulan

“Semuanya ini sungguh melegakan dan sangat, sangat membahagiakan. Saya masih ingat betapa lelahnya ketika saya mengurus Miel plus adiknya yang baru lahir, Jj (kini lima tahun). Namun, semua rasa lelah itu langsung sirna ketika Jj bereaksi waktu saya ajak ‘ngobrol’. Begitu ia tertawa lepas, wah senang rasanya.”

Sementara itu, Fariq Hidayat (kini empat tahun) langsung berlindung pada mamanya begitu merasa kecewa dan mengajak papanya kalau ingin bermain. “Dia sudah bisa memilah-milah hal ini sejak umur lima bulan,” kata Maya Ismayanti, warga Ciputat, Tangerang. “Bisa jadi, ini karena saya banyak membaca untuknya, sedangkan papanya yang mengajak beraktivitas fisik.” Ternyata, bayi akan bereaksi sedemikian rupa pada Anda – namun bereaksi amat berbeda dengan papanya.

“Bayi sudah mengerti sejak usia dini bahwa papalah yang cenderung lebih banyak melakukan permainan fisik,” tutur Arlene Walker-Andrews, Ph.D., profesor psikologi pada University of Montana di Missoula. “Dan mereka akan mengikuti gaya emosional masing-masing orangtua.”

8 hingga 12 bulan

Sekali bayi Anda aktif bergerak, ia akan melihat adanya kaitan antara dirinya dan berbagai obyek. Awalnya, ia merasa senang saat melihat sesuatu; kini ia ingin mengutak-atiknya. Dan sebelum mencoba-coba, bisa jadi dia menoleh dulu pada Anda untuk meminta persetujuan.

Walker-Andrews menyebutnya sebagai ‘referensi sosial.’ Menjadikannya sebagai panutan. “Bayi mulai memperhatikan bagaimana orang-orang di sekitarnya berekspresi serta belajar bagaimana caranya bereaksi,” katanya. “Jika ia melihat sesuatu yang asing – katakanlah, robot mainan atau seseorang – ia pasti akan melihat mamanya dulu. Jika mama kelihatan senang, baru deh ia mulai mendekati benda tersebut. Begitu mama kelihatan khawatir, ia diam saja.”

Cara lain untuk memikirkan hal ini adalah dengan melakukan – tapi bukan dalam arti yang jahat, lho -- manipulasi. Mama mana sih, yang tidak bakal tersenyum dan mengusap-usap perutnya ketika mencoba menyuapkan kacang polong ke dalam mulut bayinya? Atau mengerutkan dahi ketika bayi merangkak terlalu dekat kompor?

Anak belajar merasakan segala sesuatu dari kedua orangtua – lagi pula  Anda pantas kok agak cemas melihat kompor panas atau anjing menggonggong. Dan dengan sedikit keberuntungan, si kecil percaya begitu Anda mengatakan betapa enaknya sayuran yang akan dimakannya. Paling tidak sih untuk saat ini.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia