Bayi Lahir Prematur Akibat Preeklampsia

Tanya:
Bayi dilahirkan lebih dini akibat preeklampsia yang saya alami. Apa yang harus dilakukan? - Wina, Jakarta

Jawab:
Bayi dikatakan lahir prematur atau sebelum waktunya bila lahir kurang dari usia kehamilan 37 minggu. Nah, bayi dikatakan cukup bulan jika lahir berkisar di usia kehamilan 37 - 40 minggu.

Berbahayakah?  Kalau lahir kurang dari waktunya atau prematur, tentu saja bisa berakibat belum siapnya atau kurang matangnya organ tubuh bayi. Si kecil akan mengalami perubahan yang luar biasa saat lahir. Di dalam kandungan, semua serba tersedia dan teratur, baik dari segi nutrisi, oksigen, hingga kenyamanan suhu.

Saat  lahir, dia harus mengambil napas sendiri untuk mendapatkan oksigen, harus menyusu atau minum susu untuk mendapatkan nutrisi, harus beradaptasi dengan suhu ruangan, dll. Masalahnya, kondisi ini tidak selalu berjalan mulus, apalagi organ-organ tubuh bayi prematur terkadang belum siap. Bayi yang lahir kurang dari 34 minggu, misalnya, sering mengalami sesak napas karena paru-parunya belum mempunyai kadar surfaktan yang cukup untuk membantu mengembang kempiskan alveolus (kantung udara di paru).

Bayi prematur sering mengalami kegagalan dalam proses adaptasi suhu, karena kadar lemak cokelat di kulitnya masih kurang sehingga sering kedinginan dan kehilangan kalori yang besar. Akibatnya? Ia menjadi lemah. Bayi harus dirawat di inkubator, sebab suhunya bisa diatur sesuai kondisi kemampuannya beradaptasi terhadap suhu ruangan.

Ia bisa dirawat di rumah bila sudah bisa bernapas sendiri (tanpa bantuan alat bantu napas atau kebutuhan oksigen yang lebih besar) dan minum sendiri ( tidak membutuhkan pemberian cairan dan nutrisi melalui infuse). Yang harus diperhatikan adalah aktif atau tidaknya bayi, adanya sesak atau tidak, serta bagaimana minumnya (sebaiknya sudah bisa minum minimal 100ml dikalikan berat badannya dalam 24 jam).

Selain itu, bayi tidak cenderung kedinginan di suhu ruangan. Untuk itu, pakaikan pakaian yang nyaman (sebaiknya bertangan panjang dan bercelana panjang) serta topi. Tidak perlu membedong bayi. Jika melakukannya terlalu kencang, bisa mengganggu pernapasan bayi. Perhatikan juga kenaikan berat badannya. Bila berat badan turun melebihi 10% berat lahirnya, ini menunjukkan ia  kekurangan cairan.

Apakah ia bisa tetap tumbuh kembang secara normal? Sebagian besar bayi prematur bisa mengejar ketinggalannya, yakni  berat dan tinggi badannya sesuai usia. Jika dia tidak mengalami gangguannya yang berat atau tidak mengalami komplikasi pada masa perinatal (masa di dalam kandungan dan masa hingga usia 1 bulan), biasanya bayi bisa mencapai inteligensia sesuai potensial genetiknya.

Namun, bila ia  mengalami banyak sekali masalah pada usia ini, hal tersebut bisa mengganggu inteligensia dan tumbuh kembangnya. Yang pasti, banyak juga bayi lahir prematur yang mempunyai kecerdasan yang OK.

Konsultan: Dr. Nita Ratna Dewanti, Sp.A, dokter spesialis anak di RS Premier Bintaro.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia