Cegah Kecelakaan Saat Bayi Mandi

Setiap tahun, lebih dari 50 bayi usia di bawah setahun alami kecelakaan, seperti tenggelam saat mandi.


“Angka itu bisa ditekan sampai nol jika bayi yang mandi di bathtub diawasi terus-jangan pernah ditinggal biar ‘cuma semenit saja’ untuk mengangkat telepon,” tutur Kim Thompson dari Harvard’s Kids Risk Project. Bayi yang sedang mandi perlu ‘touch supervision,’ ini berarti pengasuh yang dewasa-bukan hanya kakaknya-dalam jarak gampang menjangkaunya setiap saat.


Tindakan pencegahan pada air

• Siapkan semua barang yang Anda butuhkan sebelum bayi cemplung di bak mandi: handuk, sampo, HP, atau telepon cordless

• Bila Anda tidak bisa mengabaikan bel pintu (atau deringan cordless, jika lupa ditaruh dekat Anda), bungkus anak dengan handuk dan bawalah bersama Anda. Ya, lantai kamar mandi Anda akan basah, plus Anda mungkin perlu handuk kering ekstra nantinya untuk bayi (dan Anda), namun keselamatan tetap saja nomor satu.

• 
Dudukan di bak mandi bukanlah alat pengaman. “Itu hanya membuat tangan Anda lebih bebas, tapi Anda tetap harus mengawasi bayi setiap saat,” ujar Thompson.

• 
Segera kosongkan ember berisi air yang habis dipakai untuk membersihkan segala sesuatunya. “Wadah isi air, meski cuma setinggi lima sentimeter, bisa membahayakan, terutama bagi batita gemuk, yang tidak bisa keluar dari ember bila kepalanya jatuh lebih dulu,” kata Thompson.

• 
Pasang kunci pengaman di dudukan toilet sampai anak Anda siap untuk potty training, biasanya antara dua sampai tiga tahun.

• Teruskan ‘touch supervision’ ke area kolam renang dan pantai hingga anak berusia lima tahun, sekalipun anak sudah belajar berenang dan bisa mengapung. “Jangan terlalu pede, mengira anak Anda tidak akan mengalami masalah,” ujar Thompson. “Tidak ada cara lain yang bisa menggantikan supervision."

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia