Dampak Sering Alami Infeksi Telinga

Anak-anak yang sering terkena infeksi telinga (minimal tiga kali dalam enam bulan atau empat kali setahun) bisa jadi kandidat untuk tympanostomy, yaitu operasi memasukkan selang kecil ke gendang telinga, yang bisa membantu mengeluarkan cairan atau menghentikannya dari kemungkinan menimbun. Tindakan ini bisa mengurangi kemungkinan terperangkapnya bakteri berbahaya di telinga tengah, yang bisa memicu timbulnya infeksi lain.


Kadang-kadang cairan tetap tertahan di telinga tengah, bahkan setelah infeksi tertangani, menyebabkan sulit mendengar yang sifatnya sementara. Dan pada beberapa anak, cairan terus terkumpul bahkan tanpa disertai infeksi. Operasi memasukkan selang ke telinga bisa mengatasi kondisi ini, dikenal sebagai otitis media with effusion (OME). Walau OME biasanya tidak menyebabkan sakit, dikhawatirkan telinga yang penuh cairan bisa menghambat perkembangan bahasa dan berbicara.


Melody Pfeffer dari Haubstadt, Indiana, memilih operasi untuk anak laki-lakinya, Gabe, yang belum fasih berbicara setelah ulang tahun kedua. Gabe tidak pernah mengalami infeksi telinga, tetapi ada cairan menimbun di kedua telinga. Ketika cairan tidak bisa keluar sendiri, selang dimasukkan. “Langsung terjadi perubahan besar,” tutur Pfeffer. “Pendengarannya normal lagi, dan ia mulai ngomong dalam beberapa bulan.”


Meski begitu, tidak semua anak dengan OME perlu dioperasi. Ini saran baru: Coba pertimbangkan melakukan operasi hanya kalau cairan tak keluar juga selama tiga bulan atau lebih. “Kebanyakan sih, cairan keluar sendiri dalam jangka waktu itu,“ jelas Richard Rosenfeld, M.D., cochair of the OME committee.


Meski tidak ditangani, anak-anak dengan OME ringan tidak mengalami gangguan dalam kemampuan berbahasa atau keterlambatan dalam belajar, studi menunjukkan. Bila Anda memutuskan untuk menunggu dulu sebelum meminta dokter melakukan operasi, dokter anak Anda bisa memeriksa cairan di telinga anak secara teratur, sekalian memeriksa pendengarannya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia