Efek Kurang Bonding pada Bayi

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 40% bayi di Amerika Serikat tidak memiliki hubungan yang cukup erat dengan pengasuhnya dan ‘hidup dalam ketakutan dan tidak percaya pada orang tuanya’. Akibatnya? Hal ini sangat memengaruhi kehidupan anak kelak, seperti dalam pendidikan. Juga, ia bisa mengalami berbagai masalah perilaku. Padahal, kelekatan akan terbentuk ketika Anda melakukan berbagai hal yang sederhana, seperti menenangkan bayi yang menangis dan memberi respon saat ia membutuhkannya.

Menurut penelitian, bayi-bayi yang ‘hidup dalam ketakutan atau tidak mempercayai orang tua’ itu akan menunjukkan sikap agresif, hiperaktif, memiliki keterampilan berbahasa yang buruk, dll ketika mereka tumbuh menjadi dewasa. Dan, sekitar 25% dari bayi-bayi ini tidak lekat karena orang tuanya memang tidak memberikan apa yang dibutuhkannya. Bahkan, 15% dari bayi tersebut sebenarnya menghindari orang tuanya karena merasa stres jika harus berinteraksi dengan mereka.

Apa kesimpulannya? Kemiskinan, ketidakpedulian, dan stres menjadi kunci utama terjadinya masalah kelekatan ini. “Ketika para pengasuh ‘sibuk’ dengan masalahnya sendiri, bayi belajar kalau dunia ini bukanlah tempat yang aman. Ia pun minta perhatian lebih, frustrasi, menarik diri, dan bahkan menjadi kacau,” menurut penelitian.

Padahal, kelekatan bisa diciptakan oleh orang tua, lho. Dan ternyata, akan lebih baik jika anak laki-laki menjalin kelekatan dengan ayahnya dan anak-anak perempuan dekat dengan ibunya. Lalu, anak laki-laki yang hidup dalam kemiskinan memiliki kemungkinan untuk mengalami masalah perilaku hingga 2 kali lipat di sekolah bila tidak memiliki kelekatan yang kuat dengan orang tua. Ketua penelitian, sosiolog Sophie Moullin dari Princeton mengatakan, "Mereka bisa, kok, melaluinya. Hanya saja, mereka akan lebih sulit mengatur perilakunya.”

Photo: Getty Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia