Floor time

Sebetulnya tak bisa diterjemahkan seperti itu, karena tidak harus dilakukan di lantai saja. Floor time adalah waktu untuk mama dan si kecil berinteraksi sepenuh hati. Si kecil yang akan ‘memberitahu’ Anda apa yang ingin ia ketahui:

Yang dilakukan: Si kecil pegang bola, Anda pun pegang bola. Tanyakan kepadanya, “Bolanya mau dilempar? Atau dipukul?” (sambil beri contoh). Tunggu reaksinya.
Kegunaan: Mama sudah membuka keran komunikasi, yaitu saling mendengarkan dan merespon apa yang dilakukan satu sama lain.

Yang dilakukan: Ajak si kecil bermain dengan beberapa mainan. Lihat kapan binar matanya muncul, dan bermainlah sedikit lebih lama dengan mainan tersebut.
Kegunaan: Memunculkan minat si kecil pada kegiatan di dunia nyata, melalui mainan alias dunia si kecil.

Yang dilakukan: Si kecil berulangkali melempar mainan ke lantai, Anda berkomentar, “Wah, kamu sedang belajar gravitasi bumi.”
Kegunaan: Menghargai kegiatan si kecil, agar ia tahu apa yang dilakukannya ada artinya.

Yang dilakukan: Tiba-tiba kucing peliharaan mendekat dan si kecil menangis. Sambil memeluknya, katakan, “Kamu takut ya si kucing mengambil mainanmu? Nggak apa-apa, kok, dia cuma mau ikut main. Ajak yuk, sini pus!”
Kegunaan: Si kecil jadi mengenal emosi. Ia sadar, juga bisa takut atau marah. Lebih oke lagi karena ia sekaligus bisa mengatasi emosi negatifnya dengan bantuan mama.

Di antara jutaan kesibukan si kecil, walau Anda hanya melakukan ini sekitar 30 menit sehari, Anda sudah meningkatkan kemampuannya. Bonusnya, Anda jadi punya hubungan lebih mesra dengan si kecil.

PAR 0408

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia