Indra Penciuman Bayi Saat Lahir

Ini adalah momen yang crusial. Indra penciuman bayi yang baru lahir (newborn) sudah sedemikian berkembangnya sehingga ia menggunakan indra penciumannya - lebih dari pancaindra lainnya- sebagai cara orientasi diri, demikian menurut Alan Greene, M.D., clinical professor of pediatrics pada Stanford University School of Medicine. Sejumlah studi membuktikan hal tersebut.

Dalam suatu eksperimen ditemukan bahwa bayi ternyata mampu mengenali aroma air ketuban mamanya. Saat payudara mama diolesi cairan ketuban, terlihat bayi bergerak ke arah tersebut hanya dalam waktu beberapa jam setelah dilahirkan. Meski demikian, preferensi ini akan hilang setelah beberapa hari.

Selain itu, bayi yang baru lahir juga mampu mengenali aroma ASI mamanya. Pada suatu studi, peneliti memegang bantalan yang beraromakan ASI sejauh 17 cm dari hidung bayi. Hasilnya, bayi bergerak menggeliat ke arah bantalan tersebut. Dengan cara yang sama pula, bayi bisa membedakan (aroma) ASI dan susu formula.

Dan, tentu saja, bayi  akan lebih memilih (aroma) ASI mamanya.
Reaksi bayi terhadap ASI ditunjukkan dengan gerakan seperti hendak mengucapkan sesuatu (mouthing). Lagi-lagi, bila dihadapkan pada beberapa pilihan ASI, penelitian menunjukkan kalau hanya pada ASI mamalah, ia akan menunjukkan gerakan mouthing yang lebih kentara.

Nah, semua studi tersebut menunjukkan, kemampuan indra penciuman bayi adalah salah satu cara yang penting baginya untuk belajar mengenali mamanya. Bayi yang baru lahir akan menghabiskan sebagian besar waktunya sambil merem. Indra penglihatan, dibandingkan indra penciuman, baru akan berkembang belakangan.
Dengan indra penciuman itu, bayi bisa mengenali mama atau berdasarkan aroma unik ASI Anda; dan ini bahkan sebelum ia berusia 1 minggu (ada yang mengatakan 2 minggu). Itu artinya, ia bisa membedakan (aroma ASI) Anda sebagai mamanya dengan (aroma ASI) wanita lain.   

Yang menarik, efek ini tergantung pada seberapa mendalam kontak kulit dengan kulit yang dimiliki bayi yang baru lahir dengan Mama. Pada bayi dan mama  yang melakukan kontak selama 50 - 60 menit setelah kelahiran, terlihat bahwa bayi menunjukkan reaksi mouthing yang lebih besar, demikian menurut suatu studi.

Kemampuan bayi untuk mengenali aroma ASI mama juga meningkat di hari ke-4. Studi lain menunjukkan, si kecil punya ingatan yang lebih tajam terhadap suatu aroma tertentu bila dipaparkan pada aroma tersebut beberapa jam setelah kelahiran, dibanding bila dipaparkan lebih dari 12 jam setelah kelahiran.

Karena itu, bayi yang ditempatkan di perut sebelah kanan mamanya segera setelah lahir akan berupaya meraih payudara mamanya untuk menyusu; dan ia menggunakan aroma ASI Anda sebagai 'kompasnya'. Ini mungkin karena bayi memiliki hormon norepinephrine yang tinggi pada beberapa jam pertama setelah lahir, di mana hormon ini membuat bayi mampu memaksimalkan indra penciumannya.

Itu semua membuat bayi lebih ingat pada aroma yang dipaparkan pada tahap awal hidupnya. Aroma apalagi kalau bukan aroma mama. Bila anak mencium aroma Anda, ia akan mengarahkan kepalanya ke arah payudara Anda - seperti saat pertama ditempatkan- dan mulai menggerakkan mulutnya atau menjadi tenang, demikian menurut Joy Browne, Ph.D., guru besar pediatrik dan psikiatri di University of Colorado Denver Anschutz Medical Campus.

Hebatnya, bukan hanya itu saja. Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Neuroscience and Biobehavioral Reviews, bayi juga sudah bisa mengenali aroma produk kecantikan yang Anda pakai.

Foto: Getty Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia