Jangan menangis dong, sayang...

Setiap mama baru pasti pernah mengalami hal ini. Bayi menjerit-jerit, sementara Anda kehabisan akal untuk menenangkan. Berharap suami membantu? Hmm, nggak janji, deh. Sabar... Sebelum Anda dan pasangan saling menyalahkan, ada satu hal yang perlu diingat: semua bayi baru lahir akan mengalami masa-masa rewel selama bulan-bulan pertama kehidupannya, namun tidak dapat dijelaskan penyebabnya. “Tangisan tidak mencerminkan kepiawaian Anda sebagai orang tua,” tutur Marc Weissbluth, M.D., penulis Your Fussy Baby. “Menangis adalah perilaku yang universal di berbagai belahan dunia. Seperti halnya pepatah: ‘Burung-burung terbang, bayi-bayi ya menangis.’”
 
Meski deraian airmata bayi itu normal-normal saja, pada prakteknya memang tidak mudah ‘berurusan’ dengan hal ini. Tapi, ada kok, solusinya agar bayi Anda – dan Anda – bisa melewati saat-saat sulit ini.

  • Anggap sebagai ’nyanyian’ merdu. Bayi belum bisa bilang lapar, haus atau tak nyaman. Satu hal yang bisa dilakukannya untuk memberitahu Anda adalah menangis. Jadi, tenang saja. Anggaplah itu sebagai panggilan mesra yang menandakan ia membutuhkan Anda. Bayi baru lahir rata-rata menangis selama 3 jam sehari, puncaknya terjadi pada minggu ke-6. Di usia tiga bulan, tangisan bayi Anda akan berkurang hingga sekitar satu jam sehari.
  • Tangis bayi memicu hormon prolaktin, ’hormon keibuan’ yang menimbulkan dorongan untuk menggendong bayi dan memenuhi kebutuhannya. Ini mempengaruhi Anda untuk cepat bertindak. Tak heran kalau secara alami mama akan terbangun begitu bayinya menangis, meski bel pintu, lagu yang hingar bingar, atau suara lain tak bisa membangunkannya.
  • Pelajari cara terbaik menenangkan bayi Anda. Ada banyak cara untuk menenangkan bayi yang berderai airmata. "Marvel (tiga tahun) baru bisa tenang bila diajak keliling-keliling kompleks naik mobil. Sedangkan kakaknya, Marcel (lima tahun), baru tenang bila diputarkan VCD Teletubbies,” cerita Regina Alexander dari Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sementara itu, bayi lain mungkin baru bisa tenang bila diletakkan di ayunan bayi, atau setelah dibedong. Lampu yang temaram, musik yang lembut, atau melepas popok adalah metode lain yang sudah terbukti keberhasilannya.
  • Meski terdengar kontradiktif, menambah lebih banyak suara dalam lingkungan bayi yang sedang menangis bisa membantu menenangkannya. "Carly tertidur begitu mendengar suara-suara yang lembut selama enam bulan pertama kehidupannya," kata Sally Maxson, mama dua anak dari Chippewa, Pennsylvania. “Kami tinggal menyalakan penyedot debu atau hair dryer. Hanya itulah yang mampu menghentikan tangisannya.”
  • Coba-coba berbagai posisi menggendong. Beberapa bayi paling senang digendong di bahu, sementara lainnya suka digendong di lengan bawah. Anda bisa juga bersenandung atau bernyanyi sambil mendekap bayi erat-erat. Getaran dari kotak suara Anda akan menenangkannya.
  • Jangan abaikan diri Anda. Begitu bayi menangis, sang mama jadi cemas, dan bayi menangis lebih hebat lagi. Untuk memutuskan rantai tersebut, Anda harus mencari cara untuk menenangkan diri Anda sendiri. "Kalau sudah tak tahan dengan tangisan si kecil, saya serahkan dia pada orang tua atau baby sitter. Mandi di bawah aliran air shower membuat pikiran dingin kembali," cerita Joyce. Miliki ‘me time’. Tetap lakukan hobi yang bisa menyenangkan Anda. Keluar rumah untuk bersosialisasi. Curhat pada sahabat yang baru punya bayi bisa menggiring Anda ke dunia nyata. Sesekali ajak si kecil jalan-jalan sore dengan stroller di sekitar kompleks. Bayi jadi lebih tenang, karena ia menikmati setiap guncangan yang timbul, udara segar, plus perubahan suasana.
  • Biarkan dia menangis sejenak – Bila Anda sudah mencoba semua trik, tapi bayi Anda masih menangis serta Anda takut hilang kesabaran– letakkan dia di dalam boks atau tempat lain yang aman, lalu pergilah ke ruangan lain. Membiarkan bayi menangis sendirian selama beberapa waktu tidak membahayakan kok!

Tak peduli seberapa mengesalkannya tangisan bayi Anda, tetap sabar, ya! Hal ini akan segera berlalu. Setelah tiga bulan, frekuensi tangis bayi Anda akan berkurang dan ia semakin mudah dimengerti. Tak lama lagi, si kecil akan berceloteh, melakukan kiss-bye, atau memanggil Anda dengan sebutan "Mama". Senang, kan?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia