Kenapa Bayi Merangkak Sebelum Belajar Berjalan

Merangkak merupakan fase yang biasa dilalui bayi sebelum mulai berjalan. Ia belajar memperkuat otot-otot tangan dan kaki untuk membantu mengangkat tubuh dan berpindah tempat.

Sebagian besar bayi mulai belajar merangkak di usia 6-10 bulan. Biasanya di usia ini ia sudah bisa duduk tanpa ditopang. Setelah ia bisa melakukan hal ini, ia juga akan mampu menggerakkan kepala, menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengamati keadaan di sekelilingnya.  

Merangkak juga merupakan cara bayi untuk berusaha mengenal lingkungan dengan caranya sendiri. Pada umumnya, ia akan mulai belajar merangkak dengan menyeimbangkan tangan dan lutut. Selanjutnya, ia akan mencoba maju mundur dengan memindahkan lutut.  Tapi, bisa juga ia mencoba maju mundur dengan caranya sendiri, seperti menggeser bokong, menggerakkan satu tangan dan satu kaki untuk menarik tubuhnya maju, merambat di atas perut, atau berguling ke sana kemari.

Namun, beberapa bayi tidak merangkak sama sekali tapi langsung mengangkat tubuh dengan berpegangan pada tepi meja, lalu berdiri dan mulai belajar berjalan setapak demi setapak. Apapun ‘gaya’nya, tak perlu terlalu khawatir. Selama ia masih mencoba untuk bergerak, tak masalah dengan cara bagaimana ia belajar melakukannya, kan?

Setelah beberapa bulan berlatih, ia akan semakin lancar bergerak dan lebih percaya diri. Jangan heran kalau di usia sekitar 9-10 bulan, sudah akan lancar merangkak ke sana kemari. Dan setelah semakin ahli, ia akan menguasai apa yang disebut William Sears sebagai cross-crawling, yaitu menggerakkan tangan dan kaki yang berlawanan (misalnya tangan kiri dan kaki kanan, atau sebaliknya) untuk maju, dan bukannya menggunakan tangan dan kaki dari sisi yang sama.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia