Kurangi Risiko SIDS pada Bayi

Tiap tahun, sekitar 2.000 bayi yang kelihatannya sehat pergi tidur dan tidak pernah bangun lagi. SIDS (sindroma kematian bayi mendadak) adalah penyebab utama kematian bayi antara usia satu bulan sampai satu tahun. 


Kunci untuk mencegahnya adalah menelentangkan bayi, bukan menengkurapkan atau memiringkannya (sebelum kampanye “Back to Sleep” dimulai pada tahun 1994, hampir tiga kali lipat bayi meninggal per tahun). “Pastikan pengasuh bayi Anda melakukan hal serupa,” kata James Kemp, M.D., associate professor of pediatrics pada Saint Louis University School of Medicine. Masih ada nenek yang masih favorit dengan posisi tidur tengkurap untuk bayi. Dipikirnya, tidur telentang akan menyebabkan tersedak. Nyatanya, bayi yang biasa tidur telentang sebenarnya berisiko tinggi mengalami SIDS bila lalu ditelungkupkan. (Bayi yang biasa tidur telentang butuh waktu berlatih berbaring telungkup-tapi hanya ketika terjaga.)


Namun, tidur telentang tidak selamanya aman, terutama jika anak di tempat tidur besar Anda, ujar Dr. Kemp. Tentu saja, lebih mudah menjaganya bila Anda tidur bareng, dan terbukti kalau menyusui bisa mencegah SIDS. Itu salah satu alasan dari panduan pemberian ASI (untuk pertama kalinya) yang terbaru oleh American Academy of Pediatrics. Sarannya, ibu dan bayi dianjurkan tidur ‘saling berdekatan.’ Tetapi, itu tidak berarti di tempat tidur Anda. Begitu terlelap, letakkan dalam boks di kamar tidur Anda (biar tetap dekat dengan Anda), atau di keranjang bayi yang ‘tersambung’ ke tempat tidur Anda.


Jangan sekalipun Anda lengah begitu anak melewati masa-masa puncak berisiko SIDS, yang akan berkurang setelah usia enam bulan dan menghilang pada satu tahun. Kamar anak-anak juga umum jadi tempat terjadinya sesak napas. Di tahun 2002, tahun paling akhir adanya data statistik hal ini, tercatat sekitar 710 bayi usia di bawah setahun yang meninggal karena sesak napas, serta 75 anak usia satu hingga lima tahun.


Keamanan kamar bayi:

• Pastikan kasur terpasangan pas pada boks.
• Masukkan seprai dan selimut di bawah kasur sehingga tidak lebih tinggi dari dada bayi Anda.
• Pilih boks plus pernak-pernik yang simpel: jangan ada tiang dan kenop di sudut yang bisa menyangkutkan baju di leher; jangan ada bagian hiasan yang bisa membekap kepala bayi; jangan ada bantal, selimut lembut, atau bumper yang bisa menutupi muka bayi.
• Jangan gunakan boks pinjaman atau lungsuran yang gagal tes kaleng soda: Bila kaleng soda bisa melewati kisi-kisi boks, kepala bayi juga bisa terjepit.
• Waspadai tali gorden yang bisa ditarik bayi dan menjerat leher. Sejak pertengahan 90-an, blind dirancang ulang tanpa tali yang berbentuk gelang-gelang untuk mengurangi risiko tersebut. 

           





          Follow Us

          angket

          Most Popular

          Instagram Newsfeed

          @parentingindonesia