Mengenal Fase Kolik Bayi

Anda yang sudah pernah mendengar tentang kolik mungkin akan langsung menaruh curiga. Menurut dr. IGAN Partiwi Surjadi, Sp.A, MARS, dari RS Bunda, Jakarta, “Kolik adalah gejala sakit perut pada bayi, yang ditandai dengan tangisan terus-menerus dan bayi tampak kesakitan.” Ya, bayi yang menderita kolik akan menangis tanpa henti, paling tidak selama 3 jam per hari, 3 hari seminggu, dan biasanya berlangsung selama 3 minggu. Tanda-tanda umum ini dikenal pula sebagai gejala kolik “serba 3”.
    
Sayangnya, tidak mudah menjatuhkan diagnosis bahwa seorang bayi menderita kolik, sebab kolik tidak punya gejala khas yang membedakannya dengan penyakit lain. Bahkan, “kolik adalah kondisi yang rumit,” kata Barry Lester, Ph.D., pengelola Colic Clinic pada Brown University di Providence, AS.

Menurut Lester, normal-normal saja bila bayi baru lahir banyak menangis selama 4 - 6 bulan pertama kehidupannya, asal penyebab tangisannya jelas. Nah, yang disebut kolik, kata Lester, adalah tangisan berlebihan yang tidak diketahui secara jelas apa penyebabnya.
    
Berbagai nasihat untuk mengatasi kolik pun beredar dari mulut ke mulut, seperti penggunaan ayunan, botol susu dengan dot antikolik, minum grape water, dll. Sayangnya, trik tersebut hanya ampuh untuk beberapa saat, lalu tangisan bayi akan kembali menggema. Untungnya, dalam banyak kasus, fase kolik ini akan berakhir dalam waktu 3 - 4 bulan atau kurang.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia