Perkembangan Anak Prematur

Sebenarnya, bayi disebut prematur bila terlahir kurang dari 37 minggu. Bayi normal perlu sekitar 270 hari (9 bulan) untuk berkembang penuh di dalam rahim. Karena terlahir dini, otomatis berat badannya pun kurang. 


Anak prematur juga mungkin mengalami masalah kesehatan karena organ-organ tubuhnya belum berkembang sempurna. Akibatnya? Belum bisa berfungsi secara optimal. Tak heran kalau pasca kelahiran, bayi prematur biasanya harus dirawat intensif dalam inkubator. Ia harus tinggal di situ sampai sistem organ tubuhnya bisa bekerja sendiri. Semakin dini usia kelahiran bayi, semakin besar pula risiko yang harus ia hadapi terhadap bahaya terjadinya infeksi dan komplikasi. 


Bayi yang terlahir di usia 24 minggu rata-rata memiliki survival rate sekitar 60 - 65 persen. Namun 40 - 50 persen di antaranya mengalami berbagai keterbelakangan. Tak sedikit yang akhirnya mengalami keterbelakangan mental, mengalami kebutaan, atau bahkan menderita cerebral palsy (kelainan gerakan, otot atau postur tubuh yang disebabkan cedera atau gangguan perkembangan otak sebelum kelahiran).  Sementara pada kasus yang lebih ringan, gangguan yang terjadi biasanya adalah asma, hiperaktif, atau ketidaknormalan pertumbuhan tulang yang sebagian di antaranya masih bisa dikoreksi. 


Tentu saja keajaiban masih selalu bisa terjadi, Ma. Banyak anak prematur bisa tumbuh dan berkembang seperti anak-anak normal lainnya, kok. Beberapa di antaranya bahkan tak kalah cerdas dibanding teman-teman sebayanya yang terlahir normal.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia