Syarat Metode Rooming-in Bayi Baru Lahir

Metode rooming-in yang terbukti ampuh memperlancar ASI dan mendekatkan ibu dan anak dapat dilakukan oleh setiap orang, dengan catatan bayi dan ibu dalam kondisi sehat.


 “Ibu tidak bisa melakukan rooming-in, bila mengalami eklampsia atau perdarahan hebat pasca-persalinan,” ujar dr. Ayu Partiwi, Sp.A, MARS, dari RS Bunda, Jakarta. “Bayi lahir dengan kondisi asfiksia—keadaan saat bayi tidak bisa bernapas secara spontan dan teratur, bayi yang mengidap sepsis—infeksi berat karena adanya kuman di dalam darah, serta bayi prematur yang belum stabil kondisinya juga belum bisa dirawat secara rooming-in,” lanjut dr. Tiwi lagi.


Itu sebabnya, jika Anda dan bayi tidak memiliki masalah kesehatan apa pun, tak perlu ragu meminta fasilitas rooming-in pada rumah sakit tempat Anda dirawat. Tentunya, akan lebih baik bila Anda 'berbelanja' informasi terlebih dulu, sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan tempat akan menjalani persalinan. Pasalnya, di sejumlah rumah sakit, pelayanan rooming-in hanya bisa diberikan pada pasien yang dirawat dalam kamar dengan satu tempat tidur. 


Bukan hanya dari pihak rumah sakit, 'ganjalan' melakukan rooming-in juga seringkali datang dari diri pasien sendiri. Salah satu sebabnya adalah rasa khawatir kalau-kalau bayi yang baru lahir tertular penyakit yang berasal dari para penjenguk. Padahal, menurut dr. Tiwi, adanya kontak kulit sepanjang waktu antara bayi dan ibu memungkinkan bayi terpapar pada bakteri-bakteri normal pada kulit ibu, yang justru bisa melindungi bayi dari kuman-kuman penyakit berbahaya. 

“Pada pasien rooming-in, bayi juga bisa cepat mendapat kolostrum yang mengandung banyak antibodi. Juga, bayi baru lahir masih mendapat kekebalan tubuh dari ibunya, yang mampu melindungi dirinya dari penyakit,” ujarnya. Masih cemas bayi Anda akan tercemar kuman? Kalau begitu, lakukan saja langkah praktis dengan cara menitipkan anak ke kamar bayi selama jam besuk. Atau, berlakukan aturan mengenakan masker dan mencuci tangan pada setiap tamu yang memasuki kamar Anda. 


Jika Anda yang terserang sakit, kenakan masker untuk mencegah perpindahan kuman dan jangan berhenti memberi ASI. Menyusui di kala ibu sakit justru akan membuat bayi ikut terpapar antibodi yang dihasilkan tubuh ibunya. Ini malah berguna untuk membekali anak perlindungan terhadap jenis penyakit tersebut. 


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia