Usia Rentan Infeksi Telinga

Usia puncak terserang infeksi telinga adalah antara enam sampai 18 bulan, meski masih bisa sih timbul beberapa kali sepanjang masa batita. Bayi dianggap lebih rentan karena sering pilek dan saluran eustachian (yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan hidung dan tenggorokan) lebih pendek, sempit, dan horizontal dibandingkan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Begitu bayi pilek, saluran eustachian yang masih kecil ukurannya itu gampang meradang dan membengkak, menahan cairan di telinga tengah, di belakang gendang telinga. Begitu anak tumbuh besar, saluran tersebut melebar dan lebih vertikal, sehingga infeksi lebih jarang terjadi.


Karena bayi Anda tidak bisa bilang apa yang terasa sakit, nggak gampang mengetahui adanya infeksi telinga. Ini beberapa gejalanya:

• kesakitan-anak akan menarik-narik telinga, menggosok-gosoknya, atau bahkan membentur-benturkan kepalanya ke kasur
• hilang nafsu makan
• demam (bisa setinggi 40°C atau serendah 37,8°C)
• sulit tidur
• lebih banyak menangis dari biasanya-terutama selama pemberian makan atau berbaring.

“Benar-benar bikin frustasi karena tidak ada gejalanya,” kata Alissa Potocnik, mama tiga anak di Kansas City, Missouri. “Dengan bayi pertama saya, satu-satunya gejala terkena infeksi telinga adalah menjerit-jerit terus. Dengan anak kedua, gejalanya ya demam. Saya nggak terlalu yakin juga.”

Baca juga:

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia