Beda Jenis Bahan Pangan, Setara Gizinya

Tak sedikit di antara kita yang sulit untuk melepaskan diri dari konsumsi beraneka produk pangan impor, mulai dari buah-buahan (apel, anggur, pisang, jeruk impor, dll), sayuran (wortel, kale, kabocha impor, dll), sampai produk hewani seperti ikan salmon, daging wagyu, telur impor, dan sebagainya. Padahal, asal Anda tahu, menurut Wied Harry Apriadji, pakar nutrisi dan kuliner sehat alami, sebenarnya ada banyak lho jenis bahan pangan lokal yang memiliki keunggulan nutrisi setara dengan produk pangan impor yang tengah populer di kalangan para penikmat kuliner.

1. Kembung vs Salmon
Daging ikan salmon terkenal kaya akan kandungan asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam proses pertumbuhan sel-sel otak. Karenanya, banyak mama menjadikan jenis ikan laut dalam ini sebagai salah satu bahan pangan favorit.

Padahal, ikan kembung atau bahasa lainnya ikan makerel justru merupakan sumber asam lemak omega-3 yang lebih baik dibandingkan salmon. Harga ikan kembung juga jauh lebih terjangkau dan lebih mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional. Selain ikan kembung, Anda juga bisa mendapakan asupan omega-3 dari ikan lele, ikan patin, ikan sarden, ikan bilis, udang, kerang, dan kepiting.

2. Kacang Mede/Kenari vs Almond
Beberapa waktu belakangan ini, susu almond (raw almond milk) tengah naik daun di kalangan penikmat kuliner raw food. Seperti susu kedelai, susu almond biasa dikonsumsi sebagai pengganti susu sapi karena bebas laktosa dan kasein (protein susu sapi) yang bersifat alergen pada sebagian orang.

Kandungan lemak baik, vitamin E, dan asam flatnya yang cukup tinggi menjadikan susu almond disukai oleh mereka yang mengadopsi gaya hidup sehat. Jika sulit mendapatkan stok almond mentah, Anda bisa menggantinya dengan kacang kenari ataupun kacang mede yang mengandung nutrisi setara dengan almond, namun relatif lebih mudah diperoleh. Cita rasa susu kacang mede atau kenari juga lebih gurih dibandingkan susu almond.

3. Labu Parang vs Kabocha
Para mama yang sedang asyik bereksperimen dengan berbagai resep MPASI pasti akrab dengan kabocha. Bentuk dan tekstur mirip dengan labu parang, hanya saja memiliki ukuran yang lebih mungil, rasa lebih manis, serta warna oranye yang lebih terang. Berhubung berasal dari rumpun tanaman yang sama, kandungan gizi di dalam kabocha pun tak jauh berbeda dari labu parang. Hanya saja memang, kabocha memiliki kandungan betakaroten yang lebih banyak dibandingkan labu parang.

Untuk menyiasati kekurangan tersebut, Anda bisa menambahkan wortel dan pepaya yang juga kaya kandungan betakaroten ke dalam menu si kecil dan keluarga. Kabar baiknya, jika tetap memilih untuk menggunakan kabocha, Anda kini sudah bisa memilih kabocha yang ditanam di dalam negeri dan bukan jenis kabocha impor.

5. Kailan vs Kale

Hampir bersamaan dengan meningkatnya popularitas susu almond, jenis sayuran dari keluarga kubis yang bernama kale juga mulai sering disebut-sebut dalam berbagai ajang temu kesehatan. Kale yang memiliki cita rasa renyah ini merupakan salah satu elemen favorit untuk membuat jus sayuran karena memiliki sifat antioksidan serta mengandung zat besi, vitamin C, vitamin A, vitamin K, dan sejumlah mineral lain yang berguna bagi kesehatan.

Sama seperti kabocha, kale sudah mulai dibudidayakan di Indonesia meski baru bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu. Jika sulit menemukan kale atau hendak mencari alternatif lain yang lebih terjangkau harganya, Anda bisa berpaling pada keluarga kubis-kubisan lain seperti kailan dan pokcoy yang memiliki kandungan nutrisi setara.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia