Jadi mama harus begini...harus begitu... Banyak tuntutan dari keluarga besar, peer group, maupun masyarakat soal peran seorang mama. Biar begitu, tidak apa-apa kok kalau Anda punya cara personal menjalani peran sebagai mama, misal:

Tidak memiliki akun di media sosial
Jaman sekarang siapa sih yang tidak bergaul di social media? Biar begitu, nggak semua orang merasa perlu ikutan gaul di situ. Jika Anda salah satunya, tidak apa-apa kok, Ma! Bisa jadi malah ada untungnya, karena menurut penelitian Utah Valley University, media social seperti Facebook justru bisa membuat Anda resah.

Anak belum bisa Bahasa Inggris
Memang kini sudah tren untuk mengajari anak bahasa asing sedini mungkin. Tapi tak ada salahnya kok Ma, kalau Anda merasa lebih sreg jika anak menguasai bahasa ibunya dulu sebelum belajar bahasa asing.

Bahkan para peneliti dari Harvard Graduate School of Education juga menganjurkan para orang tua agar membesarkan anak-anaknya dalam bahasa ibu, sehingga anak tidak saja mengerti secara lisan dan tulisan tapi juga mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bahasa tersebut.

Tidak mengadakan upacara adat saat kehamilan dan momen perkembangan anak
Masih banyak calon mama-papa dan calon kakek-nenek yang merasa lebih tentram menanti dan menyambut kehadiran bayi jika sudah melaksanakan upacara adat tersebut.

Namun sekarang banyak juga calon mama-papa yang memilih untuk tidak mengadakan upacara adat dengan beragam alasan, misalnya lebih memilih menyiapkan dana untuk kelahiran dan kebutuhan anak nantinya.

Tidak ingin menerima tamu setelah melahirkan
Mama baru biasanya membutuhkan waktu untuk bonding dengan bayinya serta menemukan ‘slah’ untuk merawatnya. Tidak semua mama nyaman melakukannya di depan banyak orang. Jadi sah-sah saja kok untuk menolak kunjungan dari kerabat dan teman-teman.

Sesekali menjadikan fast food sebagai menu makan keluarga
Yup, menjadi mama tak harus selalu sempurna kok. Makanan cepat saji sesekali boleh jadi pilihan.