Curi waktu, yuk!

Saat situasi rumah sedang genting-gentingnya–si kecil sakit, cuaca buruk dan suami saya kebetulan sedang ada di luar kota, hal yang paling saya inginkan bukanlah ‘cuti sehari’ dari peran ibu atau berlibur ke tempat eksotis. Kemewahan-kemewahan kecil itu terasa amat jauh dari jangkauan – terutama dari keseharian saya. Tidak. Yang saya inginkan hanyalah menarik napas sejenak. Menyepi beberapa menit, tanpa keharusan menjawab pertanyaan apapun atau mendengar rengekan dan tangisan di kejauhan. Terkadang, secuil waktu tenang pun terasa mustahil untuk didapat. Padahal saya yakin, bersantai barang lima atau sepuluh menit saja sudah cukup untuk menceriakan seorang mama yang lelah. (bukan rahasia bahwa mama yang kelelahan akan menjadi mama yang tak menyenangkan bagi si kecil!). Tapi, mencuri sekelumit ‘me time’ sebenarnya lebih mudah dari yang Anda kira.

Timer pintar
Mendapatkan lima atau sepuluh menit khusus untuk diri sendiri seringkali membutuhkan kerjasama dari si kecil, sekaligus pemahamannya akan konsep waktu. Itu sebabnya, kitchen timer atau jam pasir (bila ada) bisa  sangat berguna. (Jam pasir biasanya sukses menarik perhatian si kecil karena ia bisa mengamati pasir yang mengalir turun). Gunakan untuk:

  • Menawarkan perjanjian ‘barter 10 menit’. Mintalah sepuluh menit bebas gangguan untuk diri sendiri, dengan imbalan Anda akan bermain dengannya atau membacakan cerita untuknya selama sepuluh menit.
  • Fokuskan pada permainannya Setel timer untuk ‘membatasi’ berapa lama anak bisa bermain atau mewarnai. Batasan biasanya justru akan membuat anak anteng dan menikmati apa yang ia lakukan. Begitu waktu mainnya selesai, si kecil akan memohon untuk diberi waktu tambahan!
  • Tak usah terus-menerus memeriksa kondisi si keci Jika bayi Anda sudah kenyang dan kering, tapi masih rewel di boksnya, coba setel timer selama lima menit. Jangan mengintip sampai timer tersebut mati. Jika Anda beruntung, ia sudah akan terlelap, dan Anda akan punya lebih banyak waktu untuk rileks.

Jadilah negosiator ulung
Terkadang, dibutuhkan seni bernegosiasi untuk membujuk si kecil agar mau menyibukkan dirinya sendiri. Tapi tentu Anda tak ingin membuat ‘perjanjian’ yang membuat Anda mengeluarkan lebih banyak biaya - baik dari segi waktu, uang ataupun huru-hara di rumah (contoh: membiarkan si balita asyik dengan play dough, dan begitu Anda selesai mandi, tempat lilin kristal Anda sudah dihiasi bola-bola dough mungil yang sulit dibersihkan). Sebaliknya, buatlah suatu perjanjian yang tak hanya memberi Anda sekelumit waktu, tapi juga membantu Anda menyelesaikan sejumlah tugas rumah tangga.
Saya dikenal sering ‘membayar’ anak saya dengan sebutir cokelat untuk tiap potong krayon atau mainan yang ia masukkan ke dalam tempatnya. Namun saya selalu menjaga agar imbalan yang saya berikan tak mengandung kalori dan gula berlebihan. Lantas, apa manfaatnya bagi saya? Sementara si kecil sibuk dengan tugasnya, saya mendapat waktu ekstra untuk diri sendiri, plus area main yang bersih!   
Tapi jika Anda merasa bersalah karena menyuap dengan cokelat (atau khawatir akan kesehatan gigi anak), berikut beberapa imbalan kecil lain yang bisa digunakan untuk mendapatkan bantuan kecil dari anak Anda:
  • Kancing atau manik-manik warna-warni (untuk anak di atas lima tahun).
  • Batu atau kerang yang indah (untuk anak di atas usia empat tahun).
  • Sebatang pensil bergambar, spidol atau krayon.
  • Benda apapun yang bisa memikat perhatian anak.
  • Bahkan, sepotong kartu bergambar atau biskuit bentuk binatang pun kadang-kadang bisa menjadi temuan asyik baginya.
Berdayakan ‘asisten’ dengan baik  
Babysitter atau pembantu rumah tangga bisa menjadi asisten Anda yang layak diandalkan. Tugas-tugas rumah tangga Anda akan lebih ringan dan cepat selesai. Beberapa yang bisa Anda coba adalah:
  • Mengajari membuat catatan belanja. Belanja bulanan bisa menimbulkan kerepotan tersendiri. Untuk menghemat waktu, minta si Mbak menyiapkan catatan belanja sebelumnya. Tentu Anda perlu memeriksa ulang, apakah ada keperluan yang kurang atau terlewat.
  • Mengelompokkan pakaian anggota keluarga. Mintalah si Mbak memisahkan baju papa, baju mama dan baju anak-anak. Setelah itu, minta tiap anggota ke-luarga untuk memasukkannya ke lemari masing-masing.
  • Ajari ia menggunakan agenda. Beri si Mbak sebuah buku agenda dan ajari ia untuk mencatat pesan-pesan Anda. Ketika ia mulai mahir, Anda akan punya seorang asisten pribadi yang mengingatkan Anda akan tugas-tugas penting (misalnya membeli kado untuk teman si kecil, memesan kue untuk acara arisan, dsb.)
Menyibukkan si kecil
Satu alasan mengapa anak Anda mendambakan perhatian (selain kenyataan bahwa anak memang tergila-gila pada Anda) adalah bahwa ia mulai bosan dengan tumpukan buku dan mainannya. Saat Anda ingin si kecil sibuk dengan diri sendiri, cobalah beberapa aktivitas unik ini:
  • Beri si kecil seember spidol dan setumpuk kertas bekas, dan minta ia memeriksa mana spidol yang masih  bisa dipakai dan mana yang harus dibuang.
  • Minta ia memisahkan krayon dari tumpukan spidol dan pensil, dan memasukkannya ke dalam kantong yang berbeda.
  • Sambil merapikan taman Anda, kumpulkan batu. Anak Anda bisa mencuci dan menggosok batu-batuan yang Anda temukan dengan sikat gigi bekas dan semangkuk air, lalu mengeringkannya dengan handuk. Nah, begitu si kecil sibuk, Anda bisa minum teh sambil membaca koran sejenak. Tak ada batu? Gampang. Minta ia memandikan action figures kesayangannya, perangkat masak-masakan atau bahkan membantu mencuci peralatan makannya sendiri.
  • Minta anak Anda memilih dan menjajarkan semua mainan favoritnya di lantai atau di anak tangga. Boneka kain, mobil-mobilan, dan semacamnya bisa dikelompokkan menurut wana, ukuran atau urutan kesukaan. Tugas ini cukup memakan waktu, dan tentunya mama ‘wajib’ menunjukkan kekaguman luar biasa saat melihat hasil akhirnya.
  • Beri ia beberapa potong kain seperti bandana atau sapu tangan, yang bisa menjadi bahan permainan yang mengasyikkan. Tunjukkan bagaimana membungkus mainan dalam sapu tangan, atau menggunakannya sebagai jubah bagi si boneka.
  • Cek meja kerja Anda dan berikan si kecil boks untuk dilapisi stiker atau memo berstiker, amplop untuk diisi potongan kertas, dll.
Santailah sedikit
Anda tak selalu harus menjadi mama yang rajin.  Malas sedikit tak apa. Kita semua juga begitu.
  • Ajak ia menyimak. Pasangkan headphone pada telinga si kecil dan perdengarkan kaset atau CD berisi cerita anak supaya Anda bisa mengemudi dengan tenang.
  • Simak lagu Anda sendiri. Letakkan bayi Anda dalam ayunan atau kursi goyang, di posisi yang bisa Anda awasi dari jauh. Lalu, dengarkan lagu Anda sendiri – atau sitcom favorit Anda, atau acara apapun yang sedang ingin Anda nikmati.
  • Pura-pura tidur. Berpura-pura tidur tentunya adalah taktik penyelamat terakhir, yang jika diterapkan dengan cermat bisa sangat ampuh. Melihat Anda terlelap, mau tak mau pasangan Anda akan mengambil-alih situasi. Kalau anak Anda sudah lebih besar, kemungkinan ia akan bermain sendiri sementara Anda bisa mengawasinya dari sela-sela pelupuk mata Anda.
PAR 0408

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia