Dilema Mama Baru

Pengalaman pertama menjadi orangtua membuat banyak Mama baru serasa terserang jetlag. Bagaimana tidak, setiap hari selalu ada hal-hal baru yang menanti di depan mata. Alhasil, berjuta pertanyaan pun bergantian menari-nari di dalam kepala.

Berikut tiga hal yang terbilang sering membuat pusing para Mama baru:

1. T: Saya ingin si kecil cukup istirahat agar tidak rewel. Supaya dia tidur nyenyak, apakah rumah harus diatur supaya sunyi senyap? –Tara, 24, Pondok Indah

J: Demi membuat bayinya nyaman, banyak Mama berusaha mati-matian meminimalisir suara di dalam rumah, terutama di sekitar jam tidur si kecil. Padahal, tak sedikit bayi yang malah bisa tidur lebih nyenyak dalam suasana agak ribut. Suara dengung mesin cuci, penyedot debu, dan pengering rambut, misalnya, terkadang sama ampuhnya dengan lagu Nina Bobo untuk menidurkan si kecil.

Dengan alasan itulah, banyak Mama justru sengaja membuat suasana rumahnya lebih ”hidup”. Tujuannya tak lain agar si kecil tidak terlalu sensitif terhadap suara berisik, sehingga mudah ditidurkan di mana saja. Meski demikian, setiap bayi itu unik, Ma. Jika memang si kecil adalah tipe bayi yang membutuhkan ketenangan untuk tidur, maka tak ada ruginya bila Anda mengerahkan usaha ekstra untuk menjaga ketenangan rumah selama dia terlelap.

2. T: Bayi saya kalau minum ASI lama sekali. Saya sampai bosan dan mengantuk. Biar tidak ketiduran, bolehkah saya menyusui sambil nonton televisi?—Dania, 31, Kalibata

J: Duduk diam atau berbaring tenang sembari menyusui si kecil memang merupakan kegiatan yang monoton dan cenderung membosankan. Terlebih jika dilakukan di malam hari, ketika Anda biasanya sedang terbang di alam mimpi. Maka itu, tak ada salahnya bila Anda ingin menonton televisi, bermain ponsel, ataupun berselancar di dunia maya. Menjaga mata supaya tetap terjaga ketika menyusui juga beguna untuk menghindari risiko SIDS (bayi meninggal mendadak).

Pertanyaannya, apakah kegiatan ”sambilan” ini akan mengganggu konsentrasi si kecil yang sedang asyik minum? Pada bayi yang usianya lebih besar, memang iya, Ma. Tetapi tidak demikian pada bayi yang masih kecil. Meski begitu, ada baiknya bila Mama tidak sering-sering menyusui sambil melakukan kegiatan lain. Karena, menyusui juga merupakan sarana untuk mempererat bonding antara Anda dan bayi. Sulit untuk melakukannya jika perhatian Anda terfokus pada acara televisi, bukan?

3. T: Sekarang ini banyak dijual CD berisi kumpulan musik untuk bayi. Apakah memang berguna? Apa yang akan terjadi kalau kami tidak memutarkannya? –Resti, 28, Bintaro

J: Banyak penelitian dan pengalaman orangtua lain telah membuktikan keampuhan musik dalam menenangkan bayi. Sejumlah penelitian lain juga menyebutkan manfaat musik klasik dalam meningkatkan kemampuan otak bayi. Tapi, tak perlu juga Anda terlalu terobsesi dengan terapi musik dalam pengasuhan anak. Pasalnya, biar bagaimanapun juga, stimulasi terbaik bagi si kecil didapatkan dari proses interaksinya dengan orang-orang terdekat, terutama dengan Anda.

Memutar musik saja tanpa mengajaknya berinteraksi sama saja dengan membelikan mainan supercanggih tetapi tidak pernah mengajak si kecil mengutak-atiknya bersama Anda.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia