Hemat energi, hemat kocek

Menurut penelitian WWF, rumah tangga menyumbangkan emisi gas rumah kaca yang cukup besar. Karena itu, hematlah energi dari sekarang:

Sekitar 40% penggunaan listrik di rumah adalah penerangan. Matikan lampu dan gunakan lampu hemat energi yang bisa menghemat 80% penggunaan listrik ketimbang lampu pijar biasa.

Pada kondisi stand-by, menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt sehingga dalam 8 jam sehari, listrik yang terbuang sebesar 160 watt. DVD player yang kabelnya terpasang selama sehari penuh meski tidak dinyalakan akan menghasilkan emisi 32 kg CO2 per tahun. Mematikan alat elektronik saat tidak digunakan akan mengurangi tagihan listrik 10% per bulan.

Pilih lapotop daripada Personal Computer (PC). Laptop hanya memerlukan daya watt, sementara PC membutuhkan sekitar 200 watt.

Segera cabut charger, jika baterai laptop atau handphone Anda sudah penuh, charger yang terpasang di sakelar listrik ternyata masih mengonsumsi energi.

Sebisa mungkin, kurangi pemakaian piranti elektronik di rumah. Atur tata letak barang-barang di rumah agar sirkulasi udara dan cahaya lebih baik, sehingga Anda bisa mengurangi pemakaian AC, pilih yang hemat energi. Gunakan pula AC dengan bijak, misalnya hanya di waktu malam saat menjelang tidur.

Jadi, mulailah mengajak keluarga untuk hidup lebih hemat. Langkah kecil membawa perubahan besar, bukan?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia