Kalimat 'Haram' Diucapkan Sesama Mama

Ada beberapa kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan kepada sesama Mama. Misalnya:

“Oh, bayimu suka begadang, ya? Bayiku selalu tidur lelap sepanjang malam, kok.”

Tidak semua mama seberuntung Anda, tak harus kehilangan waktu tidur malam karena bayi selalu terlelap sepanjang malam. Banyak mama yang terpaksa kehilangan waktu tidur, dan hanya memiliki 1 – 2 jam waktu tidur sepanjang malam (kalau beruntung!), dan pastinya sangat iri pada keberuntungan yang Anda miliki.

“Anakmu, kok, nggak mirip kamu, ya? Malah lebih mirip mertuamu!”
Percayalah, Ma, ini adalah kalimat terakhir yang ingin didengar oleh mama mana pun di dunia tentang anak kesayangannya. Jadi, hindari mengucapkan kalimat ini, meski dalam konteks bercanda sekali pun.

“Hah? Malam amat pulang kerjanya! Anaknya sama siapa?”
Topik ini sangat sensitif, untuk berbagai alasan. Kalau bisa memilih, para mama bekerja tentu akan pulang cepat-cepat agar bisa bertemu lebih lama dengan anak. Tapi, tak semua mama bisa memilih, kan?

“Anaknya tidak diberi ASI?”
ASI memang hak setiap anak, tapi hanya sang mamalah yang punya otoritas untuk menentukan apakah ia akan memberi ASI atau tidak. Jadi, sebaiknya menjauhlah dari ranah pembicaraan ini.

“Saya, sih, mengasuh anak-anak sendiri. Tidak pernah percaya pada pengasuh.”
Setiap mama memiliki dinamika yang berbeda-beda. Bagi mama bekerja, ia tentu sangat membutuhkan keberadaan seorang pengasuh. Jadi, biarkan mama mengambil pilihan apa pun yang terbaik menurut dirinya untuk keluarganya. Dan, jangan mengecilkan pilihan apa pun yang mereka ambil.

“Mau nambah anak lagi, nggak?”
Terutama pada mama yang baru saja melahirkan bayi pertama, it’s a big no no question! ‘Beban’ mereka sudah banyak dengan adanya bayi baru, tak perlu menambah lagi dengan pertanyaan di atas, meski sekadar berbasa-basi.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia