Kapan Harus Tes Mamografi?

Jika Anda berusia di bawah 40 tahun dan tidak memiliki riwayat kanker payudara di keluarga, ternyata Anda belum perlu melakukan tes mamografi. Mengapa?

Payudara Anda masih relatif padat, yang akan mempersulit pelacakan massa payudara pada tes mamografi. Semakin muda usia Anda, sinar pada alat tersebut dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker.

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sejauh ini belum terbukti bisa menyelamatkan jiwa. Tapi paling tidak, Anda bisa mendeteksi benjolan pada payudara. Bila usia 20-30an, Anda bisa melakukan tes ultrasonografi, untuk mendeteksi apakah ada sel-sel kanker pada payudara Anda.

Namun, bila umur Anda di bawah 40 tahun, dan ibu atau saudara perempuan Anda mengidap kanker payudara, segera lakukan tes mamografi. Jika ibu Anda dinyatakan mengidap kanker di usia 45 tahun, mulailah tes di umur 35 tahun. Tanyakan dokter tentang pencitraan MRI (Magnetic Resonance Imaging), yang bisa jadi pilihan oke untuk mereka yang berisiko tinggi.

Pertimbangkan pula melakukan tes genetik. Sebelumnya, berkonsultasilah pada dokter spesialis kanker payudara.

Sedangkan bagi Anda berusia 40 tahun atau lebih, lakukan tes mamografi setiap tahun. Tapi, jika Anda masih menyusui, tundalah tes hingga masa menyusui berakhir. Sebab, payudara Anda lebih padat selama menyusui.

Baca juga: Salah Benar tentang Kanker Serviks

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia